SCI Sebut Sektor Logistik Tumbuh karena 3 Hal Ini, Apa Saja?

0
712
Reporter: Rommy Yudhistira

Supply Chain Indonesia (SCI) menyebut pertumbuhan sektor logistik yang tinggi didorong pertumbuhan lapangan usaha perdagangan, industri pengolahan dan konstruksi. Untuk masing-masing sektor ini tumbuh 5,71%, 5,07%, dan 4,83%.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan transportasi dan pergudangan mencapai 15,79% secara tahunan (yoy). Sementara perekonomian Indonesia pada Triwulan I/2022 mengalami pertumbuhan 5,01% secara yoy.

Besaran produk domestik bruto (PDB), perekonomian nasional mencapai Rp 4.513 triliun atas dasar harga berlaku. “Pertumbuhan transportasi dan pergudangan juga dipacu oleh pertumbuhan ekspor 16,22% dan impor 15,03%,” kata Chairman SCI Setijadi dalam keterangan resminya, Rabu (11/5).

Setijadi menuturkan, pada Triwulan I/2022, moda transportasi laut turun 0,58% dan moda transportasi rel mengalami kenaikan 14,16%. Bila dilihat secara kuartal ke kuartal, moda transportasi laut mengalami penurunan 1,41% dan moda transportasi rel turun 6,33%.

Sementara itu, kata Setijadi, jumlah barang yang diangkut dengan transportasi rel naik 14,16% menjadi 13,47 juta ton. Sedangkan jumlah barang yang diangkut dengan moda transportasi laut, mengalami penurunan sebesar 0,59% menjadi 78,06 juta ton jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Baca Juga :   OJK: Kredit Perbankan Tumbuh 11% di September 2022 Secara Tahunan

“Volume angkutan barang dengan moda transportasi rel dan moda transportasi laut mengalami penurunan, sementara sektor logistik menunjukkan pertumbuhan signifikan,” kata Setijadi.

Atas dasar itu, kata Setijadi, pihaknya menganalisis pengangkutan barang pada periode tersebut. Hasilnya, pengangkutan barang semakin didominasi oleh moda transportasi jalan atau trucking.

Setijadi menuturkan, merujuk data milik BPS pada periode 2021, moda transportasi jalan berkontribusi terhadap PDB subsektor transportasi sebesar 69,38%. Sedangkan moda transportasi laut 8,71%, dan moda transportasi rel 1,38%.

Setijadi mengatakan, dominasi moda transportasi dinilai kurang baik lantaran pengangkutan yang jarak menengah dan jauh yang dilakukan kurang efisien, jika dibandingkan dengan moda transportasi laut dan rel.

“Dengan mempertimbangkan karakteristik geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan, perlu dikembangkan sistem transportasi multimoda dengan transportasi laut sebagai backbone. Hal ini akan mendorong penggunaan semua moda transportasi secara proporsional,” ujar Setijadi.

Setijadi karena itu menyarankan agar pengembangan sistem transportasi multimoda dapat dilakukan secara terpadu, sehingga akan mendorong penggunaan seluruh moda transportasi secara proporsional. “Secara khusus, perlu perbaikan fasilitas dan proses di simpul-simpul transportasi seperti pelabuhan, bandara, dan terminal barang kereta api,” katanya.

Baca Juga :   BPS Perkirakan Beberapa Komoditas Akan Naik Jelang Ramadhan, Apa Saja?

 

Leave a reply

Iconomics