Starbucks Indonesia Lakukan Perubahan untuk Bertahan di Masa Covid-19

0
1329
Reporter: Yehezkiel Sitinjak

Starbucks Indonesia akan melakukan berbagai perubahan operasionalisasi terhadap toko dan produk mereka agar bisa bertahan dan beradaptasi di masa pandemi ini. Terlebih usaha di sektor makanan dan minuman mengalami penurunan pengunjung serta penjualan mereka terutama dengan adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Chief Marketing Officer Starbucks Indonesia, Lilyawati mengatakan, salah satu perubahan yang akan dilakukan adalah pergeseran fokus atas produk (SKU). Kecenderungan masyarakat lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, Starbucks akan fokus memasarkan produk kopi instan dari sebelumnya memasarkan minuman segar buatan tangan.

“Ini yang kami lakukan selama Covid-19. Kami menciptakan banyak perubahan di berbagai SKU. Kami lebih banyak berfokus pada core products kami dan memotong atau menunda rilis produk baru. Karena kami tidak ingin terjadinya markout,” kata Lilyawati di acara webinar secara daring, Jumat (16/10).

Starbucks, kata Lilyawati, juga mulai fokus pada core products sehingga menunda atau membatalkan peluncuran produk-produk baru. Sementara itu, produk-produk andalan juga telah diubah dari segi kemasan yang kini terdapat berbagai jenis kopi dan minuman yang dijual dalam kemasan botol per 1 liter.

Baca Juga :   Kelangkaan LPG 3 Kg Dinilai Momentum Percepat Transisi Energi dan Revisi Perpres

Perubahan tersebut, kata Lilyawati, dilakukan karena di masa krisis seperti saat ini, konsumen akan lebih cenderung mencari produk atau tawaran yang memiliki nilai yang lebih. “Pada saat krisis kita akan melihat banyak ketidakpastian dan banyak penyusutan dalam hal lapangan kerja, saya pikir tahun depan ini mungkin tidak akan berubah terlalu banyak,” tambah Lilyawati.

Lebih lanjut, Lilyawati mengatakan, berkat situasi pandemi dan penetapan PSBB, perusahaan terdorong untuk fokus pada kanal-kanal distribusi lainnya dan melakukan ekspansi terhadap Omni Channel. Karena selama ini Starbucks hanya fokus pada penjualan secara dine-in dengan merancang dan mendesain setiap toko menjadi tempat pertemuan dan sosialisasi terbaik bagi masyarakat.

Melalui pengembangan Omni Channel, kata Lilywati, perusahaan mampu memperoleh peningkatan tipis dari penjualan dan bahkan mengakuisisi pelanggan baru melalui layanan antar-barang seperti Grabfood dan Gofood. Selain itu, Starbucks pun telah berinovasi dalam menyediakan pelayanan kepada konsumen dengan menghadirkan mobile vans di beberapa daerah dan lobby pickup.

Juga dengan layanan drive through di mana pertumbuhan signifikan dan popularitas yang tinggi terhadap kanal ini. Dan berencana untuk berekspansi layanan drive through di lebih banyak toko dalam beberapa tahun ke depan.

Baca Juga :   Demokrat Tolak Pendapat Nasdem soal Calon Wakil Anies yang Jangan dari Parpol

“Saya melihat ini sebagai peluang terselubung. Karena dalam kondisi normal kita tidak akan mungkin kami masuk ke dunia digital secepat itu, dan melihat Omni Channel ini yang telah memberi kita peningkatan penjualan dan pelanggan baru,” katanya.

Leave a reply

Iconomics