​​Agustus 2023, Surplus Neraca Perdagangan Kembali Meningkat

0
234

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2023 mengalami surplus sebesar US$3,12 miliar, lebih tinggi dari surplus pada bulan sebelumnya yang sebesar US$1,31 miliar.

“Dengan demikian neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus selama 40 bulan berturut-turut sejak Mei 2020,” ujar Amalia Adininggar Widyasanti, Plt Kepala BPS dalam konferensi pers, Jumat (15/9).

Amalia mengatakan meski nilai surplus pada Agustus ini meningkat dibandingkan Juli 2023, tetapi lebih rendah dibandingkan Agustus 2022 yang sebesar US$5,78 miliar.

Surplus neraca perdagangan pada Agustus 2023 ini lebih ditopang oleh surplus pada komoditas non migas yang tercatat sebesar US$4,47 miliar. Komoditas penyumbang surplus utama pada komoditas non migas adalah lemak hewani (HS15),bahan bakar mineral (HS27), serta besi dan baja (HS72).

“Surplus neraca perdagangan non migas Agustus 2023 ini lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Namun, kalau kita bandingakan dengan bulan yang sama tahun lalu masih lebih rendah,” ujar Amalia.

Pada saat yang sama neraca perdagangan komoditas migas tercatat defisit US$1,34 miliar dengan komoditas penyumbang defisit adalah minyak mentah dan hasil minyak. Defisit neraca perdagangan migas Agustus 2023 ini lebih rendah daripada bulan lalu dan juga lebih rendah daripada bulan yang sama pada tahun lalu.

Baca Juga :   BPS: Deflasi Juni Baru Terjadi Pertama Kali Sejak Januari 2021

Secara kumulatif hingga Agustus 2023, total surplus neraca perdagangan Indonesia mencapai US$24,34 miliar atau lebih rendah sekitar US$10,55 miliar dibandingkan dengan periode Januari-Agustus pada tahun sebelumnya.

Surplus neraca perdagangan terjadi karena nilai ekspor yang lebih tinggi dibandingkan impor. BPS mencatat nilai ekspor Indonesia Agustus 2023 mencapai US$22,00 miliar atau naik 5,47 persen dibanding ekspor Juli 2023, namun turun 21,21 persen dibanding Agustus 2022 (y-on-y).

Ekspor nonmigas Agustus 2023 mencapai US$20,69 miliar, naik 5,35 persen dibanding Juli 2023. Jika dibanding Agustus 2022 (y-on-y) nilai ekspor non migas turun sebesar 21,25 persen.

Ekspor nonmigas Agustus 2023 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu US$5,38 miliar, disusul Amerika Serikat US$2,13 miliar dan India US$1,84 miliar. Kontribusi ketiganya mencapai 45,20 persen. Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar US$3,82 miliar dan US$1,26 miliar.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–Agustus 2023 mencapai US$171,52 miliar atau turun 11,85 persen dibanding periode yang sama tahun 2022.

Baca Juga :   PPI Ekspor Kopi ke Mesir, Bakal Menyusul Produk Lainnya

Di sisi impor, pada Agustus 2023 tercatat sebesar US$18,88 miliar, turun 3,53 persen dibandingkan Juli 2023 dan turun 14,77 persen dibandingkan Agustus 2022.

​Impor nonmigas Agustus 2023 senilai US$16,22 miliar, turun 1,34 persen dibandingkan Juli 2023 dan ​turun 12,10 persen dibandingkan Agustus 2022.

Impor migas Agustus 2023 senilai US$2,66 miliar, turun 15,01 persen dibandingkan Juli 2023 dan turun 28,08 persen dibandingkan Agustus 2022.

Secara kumulatif, nilai impor Januari-Agustus 2023 sebesar US$147,17 miliar, turun 14,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics