Berusia 43 Tahun, Tugu Insurance Tegaskan Komitmennya Pisahkan Unit Usaha Syariah Tahun Depan

0
40

PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) berusia 43 tahun di tahun ini. Perseroan mencatat pertumbuhan kinerja keuangan yang moncer hingga September 2024. Tugu Insurance juga berkomitmen mengembangkan bisnis asuransi syariah.

Perseroan telah berencana memisahkan Unit Usaha Syariah (UUS) pada 2025 guna memperbesar peluang bisnis syariah di Indonesia. Spin-off ini direncanakan melalui pendirian perusahaan syariah baru atau mekanisme lain. Pemisahan unit usaha syariah Tugu Insurance tersebut merupakan langkah strategis yang bertujuan untuk memperkuat posisi dan kinerja perusahaan dalam industri keuangan syariah.

Berbicara mengenai kinerja keuangan, Perseroan mencatatkan laba bersih Rp552 miliar hingga September 2024. Pencapaian ini didukung oleh peningkatan premi bruto sebesar 26% menjadi Rp6,9 triliun dan kenaikan pendapatan underwriting sebesar 17% mencapai Rp2,3 triliun.

Presiden Direktur Tugu Insurance, Tatang Nurhidayat mengungkapkan bahwa pertumbuhan juga terjadi pada pendapatan usaha lain, termasuk penyewaan properti survei, dan penjualan kendaraan yang naik 21% menjadi Rp420 miliar. Dengan total pendapatan mencapai Rp3,2 triliun, meningkat 16% dari tahun sebelumnya, Tugu Insurance menunjukkan pertumbuhan stabil di tengah tantangan industri asuransi.

Baca Juga :   UMKM Dinilai Berperan Penting bagi Ekonomi Nasional dan Pertamina

“Dapat dilihat total pendapatan Tugu Insurance mampu melonjak 16% secara tahunan menjadi Rp3,2 triliun per akhir September 2024. Pencapaian ini meningkat dari Rp2,7 triliun pada akhir periode yang sama tahun sebelumnya,” kata Tatang dalam keterangannya.

Tatang menambahkan beban klaim neto hanya naik 9% menjadi Rp1,6 triliun, sementara beban usaha turun 5%, mendukung efisiensi operasional Tugu Insurance. Kinerja positif ini juga tercermin dari segmen-segmen utama, seperti asuransi kebakaran, energi, dan penerbangan yang mengalami peningkatan margin underwriting.

“Di samping itu pula beban biaya cenderung stabil. Ini dapat kita lihat dari beban klaim neto yang hanya naik 9 persen secara tahunan menjadi Rp1,6 triliun. Sedangkan beban usaha perseroan justru mengalami penurunan 5 persen tahunan. Adapun total beban Tugu Insurance di luar pendapatan atau beban lain-lain mencapai Rp2,38 triliun atau naik 6 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp2,24 triliun,”  katanya.

Leave a reply

Iconomics