KCIC Deteksi Gempa, Kereta Whoosh Batalkan 16 Perjalanan, Dana Penumpang Dikembalikan

0
30
Reporter: Rommy Yudhistira

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memastikan sistem pendeteksi gempa yang terpasang di jalur rel dan sarana kereta cepat Whoosh berfungsi dengan baik. Hal itu dilakukan untuk mengambil langkah antisipasi peristiwa gempa berkekuatan 5 magnitudo yang terjadi di wilayah Bandung, Jawa Barat.

Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa menjelaskan, berdasarkan pantauan awal di operation controll center (OCC) Tegalluar, seluruh sensor yang terpasang dan visualisasi pantauan 1.3999 CCTV yang tersebar tidak menunjukkan kerusakan di sarana jalur kereta cepat Whoosh.

“Pemeriksaan menyeluruh dilakukan untuk semua jalur sepanjang 144 kilometer (km) dengan kondisi jalur yang sebagian besar melalui area perbukitan, adapun area pemeriksaan meliputi struktur jembatan dengan total panjang 82 km, 13 terowongan dengan total panjang 17 km, dan jalur kereta di atas tanah sepanjang 42 km,” kata Eva dalam keterangan resminya pada Rabu (18/9).

Untuk memastikan keamanan, kata Eva, pihaknya membatalkan 16 perjalanan kereta Whoosh yang terdiri atas 8 perjalanan relasi Halim-Tegalluar, dan 8 perjalanan Tegalluar-Halim. Untuk masyarakat yang telanjur beli tiket dan terdampak pembatalan jadwal, dapat memproses pengembalian biaya tiket.

Baca Juga :   Komisi VI Akan Panggil Kemenkop dan Indosurya soal Gagal Bayar Dana Nasabah

Pembatalan tiket perjalanan, kata Eva, dapat dilakukan di seluruh loket Stasiun Whoosh Halim, Padalarang, Tegalluar Summarecon, dan hall kereta api feeder Stasiun Bandung. KCIC akan memulangkan 100% tiket yang sudah dibeli, dengan jangka waktu pengembalian maksimal 1×24 jam sejak proses pembatalan dilakukan.

“Pembatalan dapat dilakukan hingga 3 hari setelah jadwal keberangkatan, pengguna yang tidak menunggu disarankan dapat melanjutkan perjalanannya menggunakan moda lain dan melakukan proses pembatalan di hari selanjutnya,” ujar Eva.

Di sisi lain, kata Eva, berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), terjadi 8 kali gempa susulan dengan kekuatan yang berbeda. Atas kondisi tersebut, tim prasarana KCIC memeriksa keseluruhan pada prasarana kereta cepat Whoosh. Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan rail car atau kereta perawatan.

“Meski konstruksi prasarana jalur kereta cepat Whoosh tahan terhadap gempa hingga kekuatan 8 skala richter, namun dikhawatirkan ada kondisi eksternal yang berdampak pada jalur kereta Whoosh, seperti potensi longsor di area luar jalur, pohon tumbang ataupun pergerakan kondisi tanah di luar jalur rel atau dampak alam lainnya,” katanya.

Baca Juga :   Dapat Pernyataan Efektif dari OJK, MUTU Siap Raih Dana Rp 101,82 M dari IPO

 

Leave a reply

Iconomics