Kemenkop Bersama Hippindo Bekerja Sama dengan The Changsha E-Commerce Association untuk UMKM

0
22
Reporter: Rommy Yudhistira

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) bekerja sama dengan Himpunan Peretail dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) dan delegasi investor Tiongkok yang tergabung dalam The Changsha E-Commerce Association. Kerja sama tersebut untuk mendorong pengembangan usaha mikro. kecil dan menengah (UMKM) berbasis teknologi.

Staf Ahli Menteri Bidang Produktivitas dan Daya Saing Kemenkop UKM Herbert Siagian mengatakan, kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Tiongkok cukup berpotensi khususnya dalam bidang pengembangan UMKM. Melalui kerja sama itu, Kemenkop berharap Hippindo dan The Changsha E-Commerce dapat menindaklanjuti keterlibatan UMKM untuk masuk dalam rantai pasok yang ada saat ini.

“Berbagai kebijakan dan program untuk kemajuan UMKM di Indonesia kami terapkan, termasuk menjadikan UMKM sebagai bagian dari rantai pasok global, memperluas jaringan pemasaran (ekspor), mengalokasikan pengeluaran pengadaan pemerintah untuk UMKM, dan memperkuat kemitraan bisnis,” kata Herbert dalam keterangannya pada Senin (27/5).

Sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS), kata Herbert, total nilai ekspor Indonesia ke Tiongkok mencapai US$ 258 miliar pada 2023. Beberapa komoditas utama yang diekspor adalah bahan bakar mineral, lemak hewan/nabati, besi dan baja, serta mesin dan peralatan elektronik.

Baca Juga :   Kolaborasi Cashlez dan Lumbung Dana Targetkan Transaksi Setahun Rp10 Triliun

“Kita tahu Tiongkok sudah menjadi negara yang sangat maju saat ini baik di bidang infrastruktur, industri manufaktur, termasuk sektor pertanian. Jadi banyak sekali peluang kerja sama yang bisa kita perkuat melalui pertemuan ini,” ujar Herbert.

Sementara itu, Ketua Umum Hippindo Budihardjo Iduansjah mengatakan, pihaknya mengajak para pelaku usaha untuk memanfaatkan program alokasi 40% belanja pemerintah melalui Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Program tersebut akan membuka potensi pasar yang bisa diperoleh pelaku usaha, termasuk UMKM.

Di sisi lain, kata Budihardjo, The Changsha E-Commerce pun bisa memanfaatkan program itu selama para pengusaha asal Tiongkok tersebut mendirikan perusahaan di Indonesia, dan memenuhi syarat aturan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN). “Jadi kita butuh vendor dan butuh pabriknya untuk memenuhi pasar domestik dan ke depan bisa diekspor. Kita tahu market domestik kita sangat besar, jika mampu memenuhi TKDN itu luar biasa besarnya peluangnya,” kata Budihardjo.

Sedangkan President of The Changsha E-Commerce Association Wang Yingping menyambut baik langkah-langkah Kemenkop UKM dan Hippindo untuk menjalin kerja sama dan bersinergi secara bisnis. Hal itu akan menjadi salah satu peluang bagi pelaku bisnis di Tiongkok.

Baca Juga :   Presiden Ingatkan Lagi ke Jajarannya, Indonesia Hadapi Tantangan Energi dan Pangan

“Anggota kami ada lebih dari 300 yang terdiri dari berbagai sektor. Jadi kedatangan kami ke sini adalah untuk melakukan konsultasi kebijakan, saling belajar, saling mengenal, dan menggali potensi yang ada,” ujar Yingping.

 

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics