
Kemenperin Berupaya Tarik Investasi dari AS yang Akan Hengkang dari Tiongkok

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat pembukaan Munas Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) ke-15 di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (15/01/2020)/Kemenperin
Kementerian Perindustrian berupaya menarik investasi di berbagai sektor industri dari Amerika Serikat (AS). Pasalnya, beberapa perusahaan AS berencana hengkang dari Tiongkok yang merupakan dampak dari perang dagang kedua negara.
“Kami tetap fokus menarik investasi di berbagai sektor industri. Sektor manufaktur yang kami sasar meliputi industri untuk substitusi impor, industri berorientasi ekspor, industri padat karya dan industri produk berbasis teknologi tinggi,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (12/6).
Agus mengatakan, untuk merealisasikan penanaman modal tersebut, Kementerian Perindustrian siap memfasilitasi dengan menawarkan ketersediaan kawasan industri yang terintegrasi. Terlebih Indonesia telah mendirikan sebanyak 114 kawasan industri dan berencana untuk mengembangkan 27 kawasan industri lainnya hingga akhir tahun 2024.
Sebelumnya, Agus Gumiwang melakukan pertemuan virtual dengan US-Asean pada Kamis (11/6) kemarin. Di kesempatan itu, Agus memberikan apresiasi kepada para investor AS yang telah berkontribusi dalam penguatan struktur manufaktur di tanah air.
“Mereka membuktikan mampu menjadi katalis bagi pertumbuhan sektor-sektor industri baru di Indonesia, bahkan sampai menyediakan pelatihan, berbagi pengetahuan, dan turut mengembangkan wirausaha di dalam negeri,” kata Agus.
AS, kata Agus, akan selalu menjadi mitra bisnis perdagangan yang penting bagi Indonesia. Itu ditandai dengan peningkatan investasi dan kerja sama di antara pelaku industri kedua negara. Sepanjang 2013-2017, penanaman modal AS di Indonesia diproyeksi telah menyentuh angka US$ 36 miliar.
“Adapun, perusahaan-perusahaan AS yang telah berkontribusi besar di Indonesia, di antaranya adalah perusahaan raksasa teknologi seperti IBM, HP, Microsoft, Facebook, Google dan Apple, yang telah menjadi kunci digitalisasi di Indonesia,” kata Agus.
Adanya perusahaan-perusaah tersebut juga turut berkontribusi pada penerapan industri 4.0 di tanah air. Dalam pertemuan tersebut, Agus menyampaikan, setidaknya ada 4 isu utama yang sedang menjadi perhatian pemerintah saat ini dalam upaya penanganan Covid-19 dan memulihkan kembali roda perekonomian nasional.
“Yang menjadi key issue adalah pengaruh Covid-19 ke sektor industri, kebijakan selama PSBB, insentif untuk investor, dan program terkait industri dalam menangani Covid-19,” kata Agus.
Pemerintah saat ini, kata Agus, telah memberikan berbagai insentif bagi sektor industri, terutama mereka yang terdampak pandemi Covid-19 agar bisa bergairah kembali. Stimulus itu antara lain relaksasi untuk pajak impor, pajak penghasilan, restitusi pajak pertambahan nilai, serta tunjangan pajak penghasilan untuk perusahaan individu.
“Selain itu, akan ada stimulus tambahan yang sedang dibahas oleh pemerintah, di antaranya adalah penyesuaian harga energi untuk listrik dan gas, restrukturisasi kredit atau pinjaman, dan ketentuan pinjaman modal kerja,” katanya.
Leave a reply
