Kinerja Produksi, Konsumsi dan Ekspor Sawit Naik di Bulan Maret

0
34

Buah kelapa sawit

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menyampaikan perkembangan produksi, konsumsi hingga ekspor sawit dan turunannya pada bulan Maret 2024. Gapki menyampaikan produksi Maret 2024 mencapai 4.102 ribu ton atau naik 5,50% dari 3.888 ribu ton pada Februari 2024. Demikian juga dengan produksi palm kernel oil (PKO) naik sekitar 5,97% dari 369 ribu ton pada Februari 2024 menjadi 391 ribu ton pada Maret 2024. Naiknya produksi ini disebabkan antara lain oleh jumlah hari kerja pada bulan Maret yang lebih banyak dibandingkan bulan Februari.

Demikian juga terjadi kenaikan konsumsi. Total konsumsi dalam negeri pada bulan Maret juga mengalami kenaikan sebesar 1,40% dibandingkan bulan Februari 2024 yaitu dari 1.864 ribu ton menjadi 1.898 ribu ton.

Gapki menyampaikan konsumsi pada bulan Maret untuk pangan mengalami kenaikan 7,54% menjadi 827 ribu ton dari 769 ribu ton pada bulan Februari, demikian juga konsumsi untuk oleokimia naik 6,86% menjadi 187 ribu ton dari 175 ribu ton pada bulan Februari. Sedangkan konsumsi biodiesel pada bulan Maret turun 3,95% menjadi 884 ribu ton dari 920 pada bulan Februari.

Baca Juga :   Bank Mandiri Berikan Layanan Perbankan kepada LPEI untuk Mendorong Ekspor

Adapun kinerja total ekspor bulan Maret mengalami kenaikan 18,21% yaitu dari 2.166 pada bulan Februari menjadi 2.560 ribu ton pada bulan Maret. Kenaikan ekspor pada bulan Maret yang terbesar terjadi pada crude palm oil (CPO) sebesar 114,73% dari 152 ribu ton pada bulan Februari menjadi 327 ribu ton, oleokimia juga naik sebesar 17,91% dari 364 ribu ton pada bulan Februari menjadi 429 ribu ton dan olahan CPO naik sebesar 12,20% dari 1.495 ribu ton pada bulan Februari menjadi 1.677 ribu ton.

Ekspor PKO mengalami hal yang sebaliknya. Penurunan ekspor bulan Maret sebesar 98,73% menjadi 0,19 ribu ton dari 15 ribu ton pada bulan Februari. Ekspor biodiesel juga turun sebesar 54,54% menjadi 5 ribu ton dari 11 ribu ton pada bulan Februari. Olahan PKO turun sebesar 5,69% menjadi 121 ribu ton dari 129 ribu ton pada bulan Februari.

Gapki menyampaikan nilai ekspor bulan Maret naik 4,47% menjadi US$2.178 juta dari US$2.082 juta pada bulan Februari yang didukung oleh kenaikan harga CPO dari US$965/ton menjadi US$1.042/ton.

Baca Juga :   Pemerintah Umumkan Satu Komoditas Mineral Dilarang Ekspor Hari Ini, Apa Itu?

Kenaikan volume ekspor dari bulan Februari ke Maret yang terbesar terjadi untuk tujuan India yakni sebesar 216 ribu ton menjadi 456 ribu ton setelah turun sebesar 287 ribu ton pada bulan Februari diikuti oleh Bangladesh yang naik sebesar 128 ribu ton menjadi 162 ribu ton setelah turun 43 ribu ton pada bulan Februari dan China yang naik sebesar 121 ribu ton menjadi 447 ribu ton setelah turun 49 ribu ton pada bulan Februari.

Penurunan volume ekspor pada bulan Maret terjadi untuk tujuan Amerika Serikat sebesar 74 ribu ton menjadi 129 ribu ton, EU sebesar 24 ribu ton menjadi 317 ribu ton dan Malaysia sebesar 37 ribu ton menjadi 52 ribu ton.

Secara YoY, sampai dengan bulan Maret tahun 2024 terhadap 2023, ekspor tujuan Pakistan meningkat 68,49% menjadi 741 ribu ton berbanding 440 ribu ton pada 2023. Demikian juga untuk India yang naik dengan 3,62% menjadi 1,223 ribu ton berbanding dengan 1,180 ribu ton untuk  tahun 2023. Adapun ekspor ke China lebih rendah 4,2% berbanding dengan tahun 2023. Demikian juga tujuan ke Uni Eropa yang turutn 3% dan Amerika Serikat turun 1,16%.

Leave a reply

Iconomics