Sandiaga Uno Diharapkan Rangkul Pelaku Industri untuk Gairahkan Pariwisata di Tengah Pandemi

0
754

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menperaf) yang baru, Sandiaga S.Uno diharapkan untuk merangkul para pelaku usaha sektor pariwisata untuk membahas strategi menggairahkan kembali sektor pariwisata di tengah kondisi pandemi yang belum berakhir.

Ricky Setiawanto, Sekjen Asosiasi Operator Pariwisata Inbound Indonesia atau Indonesia Inbound Tour Operator Association (IINTOA) mengatakan Menteri yang baru mestinya lebih bagus dibandingkan menteri yang sebelumnya.

“Kita menyambut positif (Menteri yang baru), cuma masukan kita, lebih terbuka saja, lebih sering berbicara dengan asosiasi. Karena pemain yang benar-benar langsung berhubungan dengan wisatwan mancanegara. Contohnya IINTOA ini,” ujarnya kepada Iconomics, Rabu (23/12).

Sebelumnya pada hari yang sama sudah berlangsung serta terima jabatan antara Menparekraf yang lama kepada Menparekraf yang baru Sandiaga S. Uno. Dalam serah terima jabatan ini, Sandiaga mengatakan sesuai arahan presiden, ia antara lain diminta untuk menggelar event yang bersifat rutin mulai dari skala mingguan, bulanan, hingga tahunan.

Pria yang disapa Sandi ini juga berbicara soal pentingnya inovasi, adaptasi dan kolaborasi dalam memajukan sektor pariwisata dan juga ekonomi kreatif.

Baca Juga :   Sandiaga Uno Sebut Pakuwon Group dan Jambuluwuk Hotels and Resorts Akan Investasi di IKN Senilai Rp 5,3 T

Ricky mengatakan sebelum berbicara sektor pariwisata sebagai penyumbang devisa terbesar, saat ini yang mendesak dilakukan adalah konsolidasi para pelaku usaha di sektor ini. Setelah mengalami tekanan yang berat sebagai dampak pandemi, pemerintah perlu duduk bersama dengan para pelaku usaha industri pariwisata untuk membahas strategi menggairahkan kembali bisnis pariwisata.

Menurutnya, mestinya destinasi wisata seperti Bali dibuka kembali untuk wisatawan asing secara bertahap. Langkah serupa sudah dilakukan oleh pemerintah Turki dimana negaranya sudah dibuka untuk kunjungan wisatawan asing.

Untuk memberikan jaminan kemananan dan kenyamanan kepada wisatawan, selain tentunya penerapan CHSE – clean, healthy, safe and environment, juga perlu ada jaminan asuransi bagi wisatawan selama berlibur. Karena itu perlu duduk bersama para pelaku usaha baik pariwisata maupun asuransi dan pemerintah untuk membicarakan soal asuransi ini.

Tourism itu kan by design, bukan by accident. Bagaimana kita membuat suatu strategi untuk pariwisata tetap berjalan di tengah pandemi,” ujarnya.

Pada periode Januari-Oktober 2020, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia mencapai 3,72 juta kunjungan atau turun sebesar 72,35% jika dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun 2019 yang berjumlah 13,45 juta kunjungan.

Baca Juga :   Menpar Sandi Ungkap Destinasi Wisata Favorit Sepanjang Libur Panjang Iduladha

Tingkat hunian kamar hotel bintang pada Oktober lalu rata-rata sebesar 37,48%. Kondisi ini sudah lebih baik ketimbang pada kondisi pada awal-awal masa Pembatasan Sosial Berskla Besar (PSBB) dimana pada April hingga Juni, rata-rata tingkat hunian kamar hotel masing-masing hanya 12,67%; 14,45% dan 19,07%.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics