Tekanan Inflasi Beras Melemah, November 2023 Giliran Komoditas Hortikultura Jadi Penyebab Utama Inflasi

0
217

Badan Pusat Statisik (BPS) menyampaikan pada November 2023, tekanan inflasi komoditas beras mulai melemah. Kini, inflasi lebih disebabkan oleh kenaikan beberapa komoditas hortikultura.

Pada November 2023, terjadi inflasi sebesar 0,38% secara bulanan atau terjadi peningkatan indeks harga konsumen dari 115,64 pada Oktober 2023 menjadi 116,08 pada November 2023.

Sementara itu, secara tahunan (year on year), terjadi inflasi sebesar 2,86% dan secara tahun kalender (year to date), terjadi inflasi sebesar 2,19%.

Tingat inflasi bulanan pada November 2023 lebih tinggi dibandingkan Oktober 2023  ( 0,17%) dan juga lebih tinggi dibandingkan inflasi bulanan November 2022 ( 0,09%).

Moh Edy Mahmud, Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS mengungkapkan terdapat 9 komoditas penyumbang inflasi terbesar, enam diantaranya adalah komoditas makanan, minuman dan tembakau.

Adapun penyumbang inflasi terbesar dari kelompok makanan, minuman dan tembakau adalah cabe merah dengan andil inflasi sebesar 0,16%, cabe rawit dengan andil inflasi sebesar 0,08%, bawang merah dengan andil inflasi sebesar 0,03%, beras dengan andil inflasi sebesar 0,02% dan gula pasir serta telur ayam ras dengan andil inflasi masing-masing sebesar 0,01%.

Baca Juga :   Daftar TPID Terbaik, Siapa Saja?

Selain itu terdapat komoditas di luar kelompok makanan, minuman dan tembakau yang memberikan andil yang cukup signifikan terhadap inflasi secara bulanan di antaranya tarif angkutan udara dengan andil inflasi sebesar 0,04%, kemudian emas perhiasan dengan andil inflasi sebesar 0,03%, tarif air minum dengan andil inflsi sebesar 0,01%.

Edy secara khusus menyoroti inflasi yang terjadi pada komoditas hortikultura yaitu cabe merah, cabe rawit dan bawang merah.

“Cabe merah mengalami inflasi sebesar 42,83%, cabe rawit juga mengalami inflasi sebesar 43,27% dan bawang merah mengalami inflasi sebesar 11,49%, sehingga secara total ketiganya meyumbang andil inflasi sebesar 0,27%,” ujarnya.

Ia mengatakan tingkat inflasi ketiga komoditas tersebut relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan bulan yang sama di dua tahun sebelumnya.

Sementara itu, untuk komoditas beras, ia mengatakan pada November 2023, beras mengalami inflasi dengan tekanan yang terus melemah yaitu sebesar 0,43%. Kondisi tersebut sejalan dengan kondisi yang terjadi pada inflasi beras di akhir tahun 2022 dimana pada bulan November tahun lalu 2022, tekanan inflasi beras melemah dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Leave a reply

Iconomics