Bio Farma Ajukan PMN Rp 2,21 T untuk Tingkatkan Produksi Vaksinasi Nasional

0
83
Reporter: Rommy Yudhistira

BUMN holding farmasi, PT Bio Farma (Persero) mengusulkan penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp 2,21 triliun untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja nlNegara (APBN) 2025. Bio Farma berencana menggunakan anggaran tersebut membangun fasilitas produksi baru yang memenuhi standar internasional sesuai dengan regulasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan World Health Organization (WHO).

Direktur Utama Bio Farma Group Shadiq Akasya mengatakan, pihaknya menargetkan peningkatan kapasitas produksi sebesar 1 miliar dosis pada 2030. Untuk saat ini, Bio Farma telah memasok 13 dari 14 vaksin program imunisasi nasional di Indonesia.

“Pembangunan fasilitas dari dana PMN bertujuan mempercepat ketersediaan produk yang sekarang dan produk baru bagi kebutuhan program vaksinasi nasional dan pemasok kebutuhan vaksin global,” kata Shadiq dalam keterangannya pada Sabtu (13/7).

Bio Farma, kata Shadiq, berharap dukungan PMN yang diberikan akan mendorong rencana percepatan kemandirian industri kesehatan nasional, khususnya yang berkaitan dengan keberlanjutan program vaksinasi pemerintah. Itu sebabnya, Bio Farma akan memastikan penggunaan dana PMN sesuai dengan peruntukannya dan bukan untuk program restrukturisasi, serta penyehatan anak perusahaan.

Baca Juga :   Paket Stimulus Ekonomi karena Corona Bikin Defisit APBN Nambah Rp 125 T

“Bio Farma berpengalaman dan dipercaya dalam mengelola berbagai grant dan funding dari lembaga internasional seperti CEPI, WHO dan BMGF dengan menerapkan prinsip kehati-hatian sesuai prinsip good corporate governance (GCG)” ujar Shadiq.

Kemudian, lanjut Shasiq, Bio Farma sedang meremajakan fasilitas produksi yang sudah berumur di atas 20 tahun. Hal itu dilakukan untuk memenuhi regulasi baru sesuai standar internasional.

Secara bertahap, kata Shadiq, Bio Farma terus berinvestasi untuk mengantisipasi perubahan regulasi tersebut. Juga turut meningkatkan kapasitas produksi terutama untuk produk-produk baru.

“Peruntukan dana PMN ini lebih kepada pembangunan sarana produksi berupa bangunan, peralatan dan mesin senilai Rp 2,21 triliun yang akan digunakan untuk memproduksi beberapa jenis produk vaksin dengan output 1 miliar dosis, yang terdiri dari 800 juta dosis bahan aktif (drug substances) dan 300 juta dosis produk jadi (drug product),” katanya.

Leave a reply

Iconomics