Dirut Pegadaian Terpilih Sebagai CEO Terbaik
Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Kuswiyoto meraih 2 penghargaan bergengsi atas kepemimpinan dalam pengelolaan perusahaan di tengah pandemi Covid-19. Ia mendapatkan penghargaan dari The Iconomics dan MAW.
Pada Jumat (23/07/2021), Dirut Pegadaian memperoleh penghargaan sebagai Indonesia Best CEO Award Employee’s Choice 2021 kategori Best CEO in Special Financing-General Category dari The Iconomics. Penghargaan ini berdasarkan studi melibatkan penilaian staf.
Survei dilakukan terhadap ribuan staf dan karyawan berbagai industri dan kategori, dengan total responden mendekati 10.000 (kumulatif) pada awal Juni 2020. Penilaian dilakukan melalui kuesioner online tanpa melakukan kuota geografis maupun jenjang jabatan.
Responden diminta melakukan penilaian terhadap CEO institusinya dan diperkenankan melakukan penilaian terhadap CEO institusi lain dalam kategori industri atau kegiatan sejenis.
The Iconomics mengapresiasi sejauh mana para CEO ini dalam melakukan upaya di situasi umum dan khusus seperti saat pandemi.
Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Kuswiyoto dalam pernyataan tertulisnya menyampaikan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berterima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan apresiasi kepada manajemen.
“Atas nama manajemen dan seluruh Insan Pegadaian saya mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kesempatan untuk berpartisipasi dalam menjalankan tugas dan pekerjaan sebagai bagian dari BUMN untuk Indonesia,” kata Kuswiyoto.
Selain dari The Iconomics, Kuswiyoto mendapatkan penghargaan sebagai Tokoh Bisnis Berpengaruh di ajang MAW Talk Awards (MTA) 2021. Penghargaan ini diberikan untuk mengapresiasi dan mendorong lahirnya para pemimpin dan organisasi yang mampu menunjukkan inovasi unggul, berintegritas, dan berpengaruh di ekosistem masing-masing. Penilaian diberikan atas kiprah para tokoh selama satu tahun terakhir.
Para peraih penghargaan MTA 2021, dinilai melalui proses bertahap, mulai dari pemilihan kandidat sebanyak 700 tokoh dan organisasi yang diolah melalui mesin pencari digital. Kemudian diakhiri dengan penjurian kualitatif untuk menentukan pemenang oleh lima orang Dewan Juri akademisi komunikasi berpengaruh dari lima perguruan tinggi besar di Yogyakata.