Forbes Nobatkan BRI Sebagai Perusahaan Terbesar di Indonesia

IIlustrasi Gedung BRI, salah satu bak BUMN/Foto: Dok.BRI
Media keuangan dan ekonomi, Forbes Internasional, menerbitkan Forbes Global 2000 tahun 2024 yang berisikan 2000 perusahaan terbesar di dunia berdasarkan sales (penjualan), profit (laba), asset (aset), dan market value (nilai pasar) dengan keempat variabel diberi bobot yang sama.
Dari 2000 perusahaan di seluruh dunia yang masuk dalam daftar tersebut, terdapat 9 perusahaan berasal dari Indonesia, dimana PTBank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menduduki peringkat teratas.
BRI menduduki peringkat 308, Mandiri (373), BCA (457), Telkom Indonesia (912), BNI (944), Bayan Resources (1.194), Chandra Asri Petrochemical (1.591), Amman Mineral (1.605) dan Adaro Energy (1.738).
BRI mencatatkan sales sebesar $14,95 miliar, profit $3,6 miliar, assets $125,45 miliar dan market value $46,5 miliar.
Untuk daftar tahun ini mencakup data kinerja perusahaan 12 bulan terakhir hingga 17 Mei 2024.
Ke-2000 perusahaan yang masuk dalam daftar tersebut secara kolektif memiliki nilai pasar sebesar $88 triliun, mengalami peningkatan nilai pasar sebesar 19%, dan membukukan rekor pendapatan sebesar $51,7 triliun, laba $4,5 triliun dan aset $238 triliun.
“Sekali lagi dunia internasional mengakui kinerja positif BRI, dan kiprah BRI sebagai perusahaan BUMN mampu untuk terus memberikan pengaruh secara global,” ujar Direktur Utama BRI Sunarso dalam keterangan pers dikutip Selasa (18/6).
BRI mencetak pertumbuhan laba positif menjadi senilai Rp15,98 triliun pada kuartal I 2024. BRI juga tercatat menyalurkan kredit sebesar Rp1.308,65 triliun atau tumbuh 10,89% yoy. Dari penyaluran kredit tersebut, 83,25% di antaranya atau 1.089,41 triliun merupakan portofolio kredit untuk segmen UMKM.
Sementara dana pihak ketiga BRI tercatat tumbuh lebih kencang 12,80% menjadi Rp1.416,21 triliun. Total aset perusahan juga meningkat 9,11% menjadi Rp1.989 triliun.
Dari sisi permodalan BRI didukung dengan CAR yang kuat atau berada di level 23,97% dengan rasio pinjaman terhadap simpanan atau LDR 83,28%. Perusahaan juga mencadangkan NPL coverage sebesar 214,26%.