Kehadiran PIS di IHBF ke-5 Bentuk Komitmen Perusahaan Perkuat Posisi Indonesia di Industri Maritim Global

0
87
Reporter: Rommy Yudhistira

PT Pertamina International Shipping (PIS) bersama perwakilan industri pelayaran Indonesia menggelar diskusi dengan pelaku bisnis shipping Yunani. Pertemuan tersebut terjadi dalam Indonesia-Hellenic Business Forum (IHBF) di Piraeus Marine Club, Rhodes, Yunani, beberapa waktu yang lalu.

CEO PIS Yoki Firnandi mengatakan, kehadiran PIS di IHBF ke-5 merupakan bentuk komitmen perusahaan, dan memperkuat posisi Indonesia di kancah industri maritim internasional. Sebagai negara kepulauan, Indonesia dan Yunani memiliki hubungan bilateral yang erat dan telah berlangsung cukup lama.

Di sisi lain, kata Yoki, forum tersebut juga sejalan dengan semangat BUMN go-global yang dicanangkan Kementerian BUMN. “Forum ini menjadi platform strategis kami untuk aktif menunjukkan kapabilitas pelaku shipping dari salah satu negara kepulauan terbesar di dunia kepada dunia internasional dan menjajaki berbagai peluang kerja sama yang dapat menguntungkan kedua negara,” kata Yoki dalam keterangannya pada Kamis (20/6).

Keikutsertaan PIS di forum itu, kata Yoki, merupakan hasil kolaborasi dari Kementerian Luar Negeri dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Athena. Pertemuan itu dinilai bermanfaat bagi kedua negara, khususnya di sektor maritim.

Baca Juga :   Daikin Indonesia Telah Rampung Bangun Pabrik di GIIC, Cikarang, Jawa Barat

Yunani, kata Yoki, merupakan negara pintu masuk menuju benua Eropa, dan dinilai sebagai negara yang memiliki bisnis maritim, serta perkapalan yang tangguh. “Hasil forum menunjukkan berbagai peluang untuk pendanaan proyek dan investasi bersama, termasuk pengembangan program pelatihan untuk tenaga kerja di sektor pelayaran dan penyediaan layanan perawatan dan operasional kapal,” ujar Yoki.

Sebagai induk subholding integrated marine logistic milik PT Pertamina (Persero), kata Yoki, pihaknya memproyeksikan industri maritim akan mengalami pertumbuhan yang cukup baik di masa mendatang. Untuk saat ini, PIS memiliki 102 kapal tanker dengan 60 kapal yang tercatat telah berlayar di rute internasional.

Sesuai dengan roadmap perusahaan, lanjut Yoki, PIS menargetkan pencapaian kapitalisasi pasar sebesar US$ 7 miliar, dengan pendapatan senilai US$ 8,9 miliar pada 2034. “Kami berharap langkah kami di IHBF dapat berlanjut dalam meningkatkan hubungan bilateral dan ekonomi antara Indonesia-Yunani di masa mendatang,” ujar Yoki.

Sementara itu, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Yunani Bebeb A.K. Nugraha Djundjunan menambahkan, IHBF membuka kesempatan yang baik bagi PIS dan Indonesia National Shipowners Association (INSA) untuk menjalin kerja sama dengan pelaku usaha di Yunani.

Baca Juga :   Silpa 2021 Disebut Lebih Baik Dibanding 2020, Ini Penjelasan Sri Mulyani

IHBF sendiri, kata Bebeb, merupakan wadah khusus bagi pebisnis Indonesia dan Yunani untuk menjalin komunikasi, bertukar pengalaman, dan berkolaborasi untuk meningkatkan hubungan dagang. IHBF dibentuk KBRI Athena pada Maret 2023 yang lalu.

“Sejak 2023, kami telah melakukan upaya bersama untuk menjadikan IHBF sebagai platform di mana komunitas bisnis kedua negara dapat berinteraksi, menemukan titik temu, dan mengeksplorasi kepentingan bersama,” kata Bebeb.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics