MSIG Life Berkomitmen Tingkatkan Penetrasi Asuransi di Indonesia, Bagaimana Caranya?

0
389
Reporter: Rommy Yudhistira

Iconomics - PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk (Sinarmas MSIG Life) terus berupaya meningkatkan penetrasi asuransi di Indonesia. Salah satu upaya tersebut antara lain meningkatkan literasi industri asuransi kepada masyarakat.

Head of Consumer & Marketing Sinarmas MSIG Life Lukman Auliadi mengatakan, berdasarkan hasil riset, tingkat inklusi masyarakat terhadap produk asuransi cenderung lebih tinggi daripada literasi. Hal itu menggambarkan masih banyaknya masyarakat yang membeli produk asuransi, namun tidak mengetahui fungsi dari produk tersebut.

“Jadi itu terjadi di Indonesia sebagai masalah. Jadi yang sekarang itu masalahnya meningkatkan kemampuan pengetahuan literasi masyarakat Indonesia,” kata Lukman seusai kegiatan CSR di Kepulauan Seribu, Rabu (25/10).

Untuk itu, kata Lukman, sebagai perusahaan asuransi yang patuh terhadap peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), MSIG Life telah mengadakan 4 webinar dan 1 seminar secara tatap muka pada 2023 ini. “Itu kita lakukan dan kita laporkan, kita berusaha memastikan banyak kantong-kantong masyarakat mana yang potensial untuk memberikan dampak lebih tinggi,” ujar Lukman.

Mulai tahun ini, kata Lukman, MSIG Life menargetkan membidik kalangan ibu rumah tangga yang dinilai sebagai pilar penting dalam keluarga yang mengatur dan memegang keuangan. Kegiatan tersebut diharapkan membuat para ibu rumah tangga di Indonesia bisa berperan penting dalam mengedukasi dan memastikan keuangan keluarga digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat.

Baca Juga :   Jokowi: Pembangunan Infrastruktur Bagian dari Wujudkan Indonesia-Sentris

“Mana untuk pengeluaran, mana untuk ditabung, dan mana untuk sisanya untuk investasi maupun asuransi, dan lain-lain,” ujar Lukman.

Masih kata Lukman, pihaknya berkomitmen untuk meningkatkan literasi kepada masyarakat Indonesia, khususnya kalangan ibu rumah tangga, tentang pentingnya memahami setiap produk asuransi. “Jadi itu kita akan berkomitmen untuk akan lebih jauh lagi ke depan, untuk segmen ini, karena kita anggap ibu memiliki peran penting,” ujar Lukman.

Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengungkapkan, tingkat penetrasi asuransi masih tergolong rendah di angka 2,75%. Dari sekitar 275 penduduk Indonesia, baru 7,5 juta penduduk yang sudah terjangkau produk asuransi.

Angka tersebut, kata Mahendra, dinilai lebih rendah apabila dibandingkan dengan tingkat penetrasi asuransi di negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand. “Di samping baru 2,75%, plus peta demokrasi yang muda. Masih banyak peluang untuk learning income besar dan penambahan kebutuhan produk asuransi yang berkualitas,” kata Mahendra.

 

Leave a reply

Iconomics
Close