PGE dan PLN Indonesia Power Kerja Sama Dorong Percepatan Potensi Panas Bumi di Indonesia
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) bekerja sama dengan PT PLN Indonesia Power mendorong percepatan pengembangan potensi panas bumi di Indonesia. Perjanjian tersebut sekaligus menandai langkah progresif untuk mencapai target transisi energi.
Direktur Utama PGE Julfi Hadi mengatakan, pihaknya dan PLN akan mengadopsi skema baru untuk meningkatkan komersialitas proyek panas bumi. Hal tersebut dilakukan melalui penambahan kapasitas produksi listrik melalui utilisasi air panas hasil pemisahan uap atau brine.
Kemudian, kata Julfi, kerja sama ini merupakan bentuk kolaborasi 2 perusahaan BUMN energi di mana PLN sebagai pembeli tunggal dan PGE sebagai pemimpin di sektor energi. Upaya tersebut dilakukan untuk memaksimalkan pemanfaatan potensi panas bumi di Indonesia.
Melalui perjanjian joint development study agreement (JDSA) ini, kata Julfi, maka akan direncanakan beberapa yang menjadi target feasibility study (FS). Dari beberapa target itu di antaranya proyek co-generation yang attractive dan bankable dengan kajian yang komprehensif dan hati-hati, sehingga bisa mencapai tingkat komersialitas yang optimal.
“Kolaborasi dan sinergi menjadi kunci untuk mempercepat pertumbuhan potensi panas bumi Indonesia. Kami optimistis JDSA ini akan berkontribusi secara signifikan dalam mencapai aspirasi PGE untuk menjadi 1 GW (gigawatt) company,” kata Julfi dalam keterangan resminya beberapa waktu lalu.
Selanjutnya, kata Julfi, pihaknya menargetkan proyek Internal Rate of Return (IRR) dengan penyelesaian power purchase agreement (PPA) secara cepat, agar sesuai koridor harga sesuai ketentuan Perpres Nomor 112 Tahun 2022.
Sementara itu, Direktur Pengembangan Bisnis dan Niaga PLN Indonesia Power Bernadus Sudarmanta mengatakan, pembentukan JDSA menjadi langkah awal mewujudkan transisi energi dan menuju pertumbuhan bisnis panas bumi yang lebih baik lagi ke depan. Kedua belah pihak sepakat mempercepat proyek dan menjadikannya sebagai model bisnis untuk pengembangan panas bumi ke depan.
JDSA ini, kata Bernadus, juga diharapkan dapat mempercepat pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) yang mendukung transisi energi di Indonesia. “PGE dan PLN IP berkomitmen untuk mengupayakan percepatan penyelesaian PPA sehingga target operasi juga dapat diraih lebih cepat,” ujar Bernadus.