UOB Dukung Upaya Transisi Ekonomi Hijau Lewat Pembangunan Rendah Karbon

0
548
Reporter: Rommy Yudhistira

PT Bank UOB Indonesia berkomitmen mendukung upaya pemerintah dalam mengalihkan ekonomi hijau lewat pembangunan rendah karbon yang mendorong ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan sosial. Melalui tim ahli perbankan, UOB mendukung tujuan bisnis nasabah yang berkelanjutan melalui kerangka pendanaan yang dapat memfasilitasi solusi end to end secara holistik.

Presiden Direktur UOB Indonesia Hendra Gunawan mengatakan, baru-baru ini, UOB telah memperluas sustainability linked trade finance yang pertama di Indonesia, dengan memberikan berbagai inisiatif ekonomi yang ramah lingkungan.

“Perkiraan hampir 70% populasi Indonesia bermukim di perkotaan pada 2025, kami terus mendukung inisiatif di berbagai bidang, seperti efisiensi energi, energi surya, pengelolaan sampah, serta plastik daur ulang yang ramah lingkungan,” kata Hendra dalam acara UOB Economic Outlook 2023 di Kempinski, Jakarta, Kamis (29/9).

Seiring dengan peran UOB sebagai katalisator, kata Hendra, pihaknya berharap melalui peluang-peluang yang dihadirkan dapat mendukung pemerintah, regulator, dan masyarakat dalam membangun masa depan bersama yang berkelanjutan.

“Selama hampir 90 tahun kehadiran UOB memiliki pengaruh yang kuat di negara-negara Asia Tenggara atau Asean. UOB telah memperbarui yang mencerminkan komitmen dan strategi jangka panjang kami membangun masa depan Asean untuk masyarakat dan dunia usaha di Asean,” tutur Hendra.

Baca Juga :   Prabowo-Gibran Disebut Akan Jaga Tingkat Rasio Utang terhadap PDB Kisaran 37%-38%

Semantara itu, ekonom UOB Indonesia Enrico Tanuwidjaja mengatakan, Indonesia dapat mencapai negara dengan perekonomian yang kuat pada 2030 dan 2045. Untuk mencapai hal tersebut, Indonesia memerlukan pertumbuhan ekonomi di angka 6,8% setiap tahun. Apabila hal itu dapat dicapai, maka Indonesia menjadi salah satu dari lima negara besar di dunia.

“Jadi itu mungkin, asalkan kita harus punya strategi yang kredibel dan akuntabel,” ujar Enrico.

Karena itu, kata Enrico, reformasi perekonomian nasional perlu segera dilakukan, meski sedang menghadapi berbagai krisis yang menyebabkan naiknya inflasi dan memberikan dampak ke tingkat lapisan masyarakat.

“Itulah kebutuhan bantalan fiskal. Mudah-mudahan di dalam panel diskusi yang akan datang, kita lebih akan memahami apa sebenarnya kebutuhan untuk sustainable economy, pembuatan city of tommorow yang smart and sustainable, serta visi Indonesia 2045,” ujar Enrico.

Leave a reply

Iconomics