Akan IPO pada Februari 2023, Bank Sumut Incar Dana Rp1,49 Triliun

Bank Sumut/Foto: web perusahaan
PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (Bank Sumut) akan melakukan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO). Pernyataan praefektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah dikantongi Perseroan. Bila tak ada aral melintang, Pencatatan Saham di Bursa Efek Indonesia dilakukan pada 7 Februari 2023.
Mengutip prospektus, Bank Sumut akan melepaskan sebanyak-banyaknya 2,93 miliar saham kepada publik atau 23% dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham.
Dengan harga penawaran Rp350 hingga Rp510 per saham, Perseroan diperkirakan akan memperoleh dana sebesar Rp1,02 triliun hingga Rp1,49 triliun dari IPO ini.
Direktur Keuangan dan Teknologi Informasi, Arieta Aryanti menyatakan rencana go public atau pelepasan saham perdana Bank Sumut di lantai bursa adalah salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja dan aset bank milik masyarakat Sumatra Utara ini, serta untuk penguatan tata kelola dan penerapan manajemen risiko.
“Dengan kinerja keuangan yang menghasilkan peningkatan laba, diharapkan kontribusi terhadap penghasilan asli daerah (PAD) ikut meningkat. Laba dari setiap Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) akan menjadi penghasilan asli daerah (PAD) yang dapat digunakan untuk pembangunan ekonomi daerah,” ujarnya, Rabu (4/1).
Arieta menyatakan Bank Sumut menjadi bank andalan untuk membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan terutama di Provinsi Sumatra Utara dan nasional pada umumnya.
Di tengah tekanan ekonomi yang belum kondusif pasca pandemi Covid-19 dan di usianya yang sudah lebih dari 61 tahun, Bank Sumut berhasil memanfaatkan momentum untuk bertransformasi serta meningkatkan kualitas pelayanan dan kinerja.
“Tantangan di era digitalisasi yang semakin besar, seiring dengan tingginya persaingan usaha di sektor perbankan mendorong bank-bank untuk bergerak lebih dinamis untuk menciptakan inovasi produk dan memperbaiki kualitas layanan, salah satunya melalui digitalisasi perbankan,” jelasnya.
Menjawab tantangan persaingan digitalisasi perbankan, dalam tiga tahun terakhir ini Bank Sumut telah banyak mengembangkan berbagai layanan kanal digital, antara lain layanan Mobile banking Sumut Mobile, Laku pandai Sumut Link hingga kerjasama dengan perusahaan fintech, ecommerce dan juga kolaborasi dengan Bank lain untuk memperluas jangkauan.
Selain itu Bank Sumut juga mengembangkan Internet Banking untuk korporasi dan layanan yang mendukung elektronifikasi transaksi Pemerintah Daerah, termasuk kartu kredit pemerintah daerah (KKPD) hingga Layanan QRIS untuk UMKM. Bank Sumut terus berupaya menjadi BPD yang terdepan dalam transformasi digital.
Sejalan dengan upaya transformasi, kinerja Bank Sumut menjelang akhir tahun 2022 makin solid, di mana jumlah aset mencapai Rp40,6 triliun pada triwulan III/2022, naik 2,7% (year on year) dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp39,5 triliun.
Bank Sumut juga berhasil membukukan laba sebesar Rp521 miliar hingga September 2022 atau tumbuh 12,3% dibandingkan dengan September 2021 sebesar Rp463 miliar. Adapun, target laba hingga Desember diproyeksikan melampaui target RBB 2022 sebesar Rp665 miliar. Sementara itu, penyaluran kredit Bank Sumut pada triwulan III/2022 juga meningkat 9,3% menjadi Rp26,8 triliun, dari triwulan III/2021 sebesar Rp24,6 triliun.
Berikut adalah indikasi jadwal IPO Bank Sumut:
Tanggal Masa Penawaran Awal: 5-18 Januari 2023
Tanggal Efektif Pernyataan Pendaftaran dari Otoritas Jasa Keuangan: 30 Januari 2023
Tanggal Masa Penawaran Umum: 1-3 Februari 2023
Tanggal Penjatahan: 3 Februari 2023
Tanggal Distribusi Saham secara Elektronik: 6 Februari 2023
Tanggal Pencatatan Saham di Bursa Efek Indonesia: 7 Februari 2023
Leave a reply
