Ditutup Naik 1,47%, IHSG Sedang Dalam Fase Konsolidasi

0
559
Reporter: Petrus Dabu

Setelah dibuka di teritori merah pada awal perdagangan hari ini, Kamis (2/4), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya ditutup menguat 1,47% di level 4.531,68.

Meski menguat, pergerakan indeks cenderung datar sepanjang hari ini pada rentang titik terendah 4.393,66 dan tertinggi 4.531,68. Lonjakan yang tajam baru terjadi pada sesi kedua jelang penutupan, di mana indeks bergerak dari kisaran 4.480 pada pukul 14.20 WIB, kemudian terus bergerak naik hingga akhirnya berhenti pada pada level puncak 4.531,68 di akhir perdagangan.

Sebanyak 217 emiten mengalami kenaikan harga pada hari ini. Sementara, 182 lainnya harganya turun dan 122 diam tak bergerak.

Secara sektoral, delapan sektor mengalami kenaikan, dengan kenaikan tertinggi terjadi pada sektor manufaktur yang naik 3,92%. Sedangkan dua sektor lainnya yaitu keuangan dan properti mengalami penurunan masing-masing -0,08% dan -0,77%.

Lima saham yang menjadi top gainers atau pemberi cuan terbesar adalah ELSA (+28,37%), RAJA (+20,93%), TELE (+18,64%), MEDC (+15,51%) dan BRPT (+11.41%).

Sedangkan lima saham yang masuk jajaran top lossers adalah LPPF (-6,83%), PAMG (-6,14%), BDMN (-4,74%), ACES (-4,65%) dan SMRA (-4,3%).

Baca Juga :   Second Wave Crash, Apakah Bakal Melanda Pasar Saham?

Kepala Riset Praus Capital, Alfred Nainggolan mengatakan IHSG saat ini sedang dalam fase konsolidasi dengan rentang pergerakan 4.300 hingga 4.700. “Kalau IHSG sampai besok atau sepanjang pekan ini ada di level tersebut maka kita melihat bahwa level 3.911 yang terjadi pada tanggal 24 Maret itu semakin kuat menjadi level bottom (dasar/bawah),” ujarnya kepada Iconomics, Kamis (2/4).

Menurutnya sepanjang pekan ini belum ada sentimen kuat yang bisa mendorong IHSG keluar dari rentang 4.300-4.700. Ia berharap ada sentimen yang lebih kuat lagi yang bisa mendorong IHSG naik dan kelaur rentang  harga tersebut. Sentimen yang utama menurtnya adalah terkendalinya wabah Covid-19 terutama di negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan Eropa.

“Karena sampai saat ini yang menjadi perhatian pasar itu adalah Amerika dan negara Eropa,” ujarnya.

Menurutnya berbagai stimulus ekonomi yang dikeluarkan pemerintah, baik di Indonesia maupun negara-negara lain sebenarnya sudah cukup baik. Tetapi, fokus perhatian pelaku pasar masih pada eskalasi jumlah orang yang terinfeksi terutama di negara-negara seperti Amerika Serika dan Eropa.

Baca Juga :   Bagaimana Prospek IHSG Hari Ini, Setelah Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden?

“Itu yang membuat kenapa rilis antisipasi pemerintah untuk menahan tekanan dari Covid-19 seolah-olah tidak menjadi katalis positif. Tetapi, langkah tersebut bisa dibilang sudah cukup baik. Pasar juga akan mengapresiasi itu ketika memang masalah utamanya, yaitu covid-19 betul bisa tertanggulangi,” ujarnya.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

TagsIHSG

Leave a reply

Iconomics