Dua Perusahaan Resmi Melantai di BEI, Cek Harga Sahamnya di Hari Pertama

0
214

Dua perusahaan resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (11/10). Kedua emiten yang masing-masing merupakan perusahaan tercatat ke-72 dan ke-73 tahun ini adalah PT Koka Indonesia Tbk (KOKA) dan PT Logisticsplus International Tbk (LOPI).

KOKA yang tercatat di papan pengembangan merupakan perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi. Pada masa penawaran umum perdana saham, KOKA melepaskan 715,33 juta lembr saham ke investor publik atau 25% dari dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Dengan harga penawaran perdana Rp128 per saham, dana yang diperoleh mencapai Rp91,56 miliar.

Mayoritas dana hasil IPO yaitu 82,77% akan digunakan untuk Modal Kerja, antara lain pembayaran material bahan baku konstruksi, biaya logistik pengiriman, biaya operasional di lokasi proyek dan biaya administrasi yang timbul dalam proyek.

Sisanya, sebanyak 17,23% atau Rp15 miliar dari dana hasil IPO digunakan untuk Belanja Modal meliputi pengadaan alat berat baru seperti Wheel Loader sejumlah 3 unit, Truck Crane sejumlah 2 unit dan excavator sejumlah 2 unit.

Pada hari pertama debutnya di lantai Bursa, harga saham KOKA dibuka menguat 34,38%, naik dari Rp128 per saham menjadi Rp172 per saham. Sayangnya, posisi harga tersebut tak bertahan lama, karena kemudian begerak fluktuatif. Mengutip RTI, harga saham KOKA hingga pukul 9.10 WIB bergerak pada rentang Rp135 hingga Rp172 per saham.

Baca Juga :   Incar Dana Hingga Rp105 Miliar, Jasa Berdikari Logistics Tbk (LAJU) akan IPO

Sementaa itu, PT Logisticsplus International Tbk (LOPI) yang tercatat di papan akselerasi, harga sahamnya langsung terjun 10% ke level Rp90 per saham sejak awal perdagangan. Hingga pikul 09.10 WIB, harga tersebut tak berubah.

LOPI melepaskan sebanyak 300 juta saham ke investor publik pada masa penawaran umum perdana atau 27,27 dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Dengan harga penawaran Rp100 per saham, dana yang diperoleh mencapai Ro30 miliar.

Sebanyak 60% dana hasil IPO digunakan untuk modal kerja operasional diantaranya pembayaran vendor jasa transportasi, sewa kapal tongkang dan sewa alat pendukung operasional berjenis Crane dan Multi Axle.

Perseroan juga akan menggunakan 30% dana hasil IPO untuk pembelian armada truk baru.

Leave a reply

Iconomics