Meski Berpotensi, Indeks Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah Indonesia Masih Rendah

0
868

Pangsa pasar perbankan syariah dinilai masih berpeluang besar untuk terus meningkat meski dari tahun ke tahun mengalami perkembangan. Peluang itu juga didukung dengan keberadaan Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia.

“Pangsa pasar perbankan syariah di 2015 itu mencapai 4,87% dan meningkat menjadi 5,78% di 2017, kemudian 6,17% di 2019 serta 6,11% per Juli 2020,” kata Presiden Direktur BCA Syariah John Kosasih dalam sebuah webinar, Rabu (9/12).

John mengatakan, berbicara tentang potensi perbankan syariah di Indonesia tentu saja besar. Selain berpenduduk muslim terbesar atau 13% dari populasi muslim dunia, Indonesia juga menjadi salah satu negara terbesar dengan kontribusi 10% dari ekonomi halal global.

Menurut John, jika pasar ekonomi halal global mencapai US$ 2,2 triliun, maka pasar ekonomi halal di Indonesia mencapai sekitar Rp 3.300 triliun. Dan ekonomi halal itu terdiri atas 6sektor yakni makanan, perjalanan, fashion, kosmetik, obata-obatan, media serta hiburan.

“Dan belanja ekonomi halal ini diproyeksikan akan meningkat menjadi US$ 3,2 triliun pada 2024. Kalau diperkirakan ke rupiah sekitar Rp 5.000 triliun. Jumlah yang tidak bisa dianggap kecil, potensi yang sangat besar,” kata John.

Baca Juga :   Atasi Masalah Impor, Erick Thohir Akan Bentuk BUMN Kluster Pangan

Selain populasi dan potensi, kata John, pemain ekonomi syariah di Indonesia juga termasuk terbesar di dunia. Di sektor perbankan, misalnya, ada 34 bank syariah. Sementara untuk asuransi ada sekitar 58 asuransi berbasis syariah. Selanjutnya, ada 7 modal ventura berbasis syariah, 163 BPR syariah dan lebih dari 5.000 semacam koperasi berbasis syariah.

Kendati populasi, potensi dan pemainnya besar, kata John, tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah masyarakat Indonesia masih rendah. Survei Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2016 dan 2019 menunjukkan hal itu.

Untuk survei indeks literasi keuangan nasional pada 2016, kata John, sekitar 29,66% dan meningkat menjadi 37,7% pada 2019. Kemudian, indeks inklusi keuangan dari 67,8% di 2016 menjadi 76,2% di 2019.

“Sementara indeks literasi keuangan syariah di 2016 hanya 8,11% dan naik menjadi 8,93% di 2019. Untuk indeks inklusi keuangan syariah dari 11,06% di 2016 menjadi 9,20% di 2019. Angka ini menunjukkan semakin sedikit orang menggunakan perbankan syariah,” kata John.

 

Leave a reply

Iconomics