
Pasar Saham Sedang Lesu, OJK: Belum Ada Calon Emiten yang Tunda IPO

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi
Iconomics - Di tengah kelesuhan pasar saham domestik, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan belum ada calon emiten yang menyatakan menunda rencana penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon (PMDK) OJK, Inarno Djajadi mengakui kondisi pasar yang lesu memang berpengaruh pada keputusan dan risk appetite investor untuk membeli saham-saham IPO dan pada akhirnya berpengaruh pada keputusan calon emiten untuk melepaskan sahamnya ke publik.
“Tetapi sampai saat ini kami belum melihat adanya penundaan atau pembatalan dari calon emiten yang akan IPO. Sampai saat ini kami belum melihat hal tersebut,” kata Inarno dalam konferensi pers OJK, Selasa (4/3).
Mantan Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia ini mengungkapkan, saat ini terdapat 20 calon emiten yang masuk dalam pipeline OJK yang akan melakukan IPO.
Emiten-emiten ini berasal dari berbagai sektor seperti manufaktur, food and beverage, transportasi dan juga beberapa bergerak di bidang jasa lainnya.
“Untuk detailnya kami memang belum bisa share, karena ini baru bisa kita share apabila sudah ada izin publikasi untuk melakukan book building,” ujarnya.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat ini masih lesu. Pasar saham domestik ditutup melemah sebesar 11,80% sepanjang Februari 2025 ke level 6.270,60. Dibandingkan akhir tahun 2024 atau year to date, IHSG melemah 11,43%.
Nilai kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp10.879,86 triliun, turun 11,68% sepanjang Februari 2025 dan menurun 11,8% secara year to date.
OJK mencatat investor asing atau non-resident mencatatkan net sell sebesar Rp18,19 triliun sepanjang Februari 2025 dan sebesar Rp21,90 triliun sejak awal tahun.