Peluang Pemangkasan Suku Bunga Menyempit, Bank Danamon Beberkan Strategi Investasi
Ekonom PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Hosianna Evalita Situmorang mengatakan, peluang pemangkasan suku bunga semakin menyempit pasca hasil pemilu Amerika Serikat yang dimenangkan Donald Trump.
Penguatan dolar AS, kenaikan imbal hasil US Treasury dan volatilitas di pasar saham internasional menjadi tantangan tambahan bagi perekonomian negara berkembang, termasuk Indonesia, pasca terpilihnya Trump.
Dalam Federal Open Market Committee (FOMC) pada 18 Desember 2024, Federal Reserve kembali memangkas FRR sebesar 25 basis poin [bps] sehingga menjadi 4,25-4,5 persen. Ini merupakan pemangkasan FRR yang ketiga. Sebelumnya, dalam FOMC September dan November, The Fed memangkas FRR masing-masing 50 bps dan 25 bps.
Hosianna, yang disapa Anna, mengatakan pada September 2024, diperkirakan akan ada pemotongan suku bunga Fed masing-masing sebesar 100 bps pada 2024 dan 2025, diikuti dengan 50 bps pada 2026.
Namun, per kondisi November 2024, peluang penurunan suku bunga AS semakin kecil. FFR diproyeksikan berada di 4,5% pada Desember 2024, 4% pada Desember 2025, dan 3% pada Desember 2026.
“Dengan berkurangnya peluang pemangkasan lebih lanjut, Bank Indonesia (BI) mungkin memiliki lebih sedikit ruang untuk pelonggaran kebijakan. Hal ini meningkatkan potensi pemulihan ekonomi yang lebih lambat pada tahun 2025, yang bisa melemahkan prospek pertumbuhan. Oleh karena itu, kebijakan penurunan suku bunga BI yang tepat waktu akan sangat penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan memulihkan kepercayaan konsumen,” ujar Anna dalam keterangan tertulis yang diterima Theiconomics.com, Kamis (19/12).
Bank Indonesia dalam Rapat Dewan Gubernur [RDG] 17-18 Desember, kembali mempertahankan BI Rate pada level 6%.
Dalam dua RDG sebelumnya, BI juga mempertahankan BI Rate pada level 6%, setelah turun 25 basis poin [bps] pada RDG 17-18 September 2024.
Saat ini, BI fokus menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah di tengah meningkatnya ketidakpastian global dan volatilitas pasar keuangan. Prioritas bank sentral tetap pada upaya menstabilkan nilai tukar Rupiah dalam jangka pendek mengingat kondisi ekonomi global yang terus berfluktuasi.
Ivan Jaya, Consumer Funding and Wealth Business Head PT Bank Danamon Indonesia Tbk mengatakan, tantangan ekonomi ini membuka peluang investasi baru.
“Fluktuasi jangka pendek di pasar obligasi domestik memberikan kesempatan bagi investor untuk meraih imbal hasil tinggi sebelum pemangkasan suku bunga lebih lanjut. Stabilitas makroekonomi dan fiskal Indonesia tetap menjadi daya tarik utama bagi investor,” ujarnya.
Danamon juga mengidentifikasi potensi di pasar saham domestik, yang saat ini berada di area jenuh jual akibat tekanan arus keluar asing.
“Kami percaya bahwa IHSG memiliki potensi untuk pulih dalam jangka pendek, terutama dengan dukungan kebijakan pro-growth dari pemerintah. Ini adalah momen yang tepat bagi investor untuk melakukan akumulasi pada reksa dana saham dengan fokus pada emiten berkapitalisasi besar yang memiliki fundamental kuat, seperti BNP Paribas Sri-Kehati dan BRI MSCI Indonesia ESG Screened,” tambah Ivan.
Untuk diversifikasi portofolio, Danamon juga menawarkan solusi investasi pada denominasi mata uang asing melalui produk seperti BNP Paribas Cakra Syariah USD untuk pasar AS dan BNP Paribas Greater China Equity Syariah USD untuk pasar Asia. Produk ini memberikan peluang diversifikasi dengan tingkat pertumbuhan tinggi di pasar-pasar utama dunia.
Melalui aplikasi D-Bank PRO, nasabah dapat dengan mudah mengakses berbagai produk investasi, termasuk reksa dana pasar uang, pendapatan tetap, campuran, saham, dan indeks. Teknologi digital ini mempermudah nasabah untuk membuat keputusan investasi sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan mereka.
Selain itu, nasabah juga dapat memanfaatkan layanan Wealth Advisory Danamon untuk mendapatkan panduan dan insight yang lebih mendalam sebelum membuat keputusan investasi, atau mengunjungi situs resmi Danamon untuk membaca Market Insight harian dan bulanan yang disusun oleh tim Wealth Management.
Danamon juga mendukung kebutuhan konsumsi masyarakat melalui kebijakan DP nol persen untuk KPR dan kredit kendaraan, memberikan fleksibilitas tambahan bagi nasabah yang ingin memenuhi kebutuhan properti dan transportasi mereka.
Selain itu, tabungan multicurrency Danamon LEBIH PRO memungkinkan nasabah menabung, trading, dan mengelola dana dalam berbagai mata uang asing untuk persiapan liburan akhir tahun atau kebutuhan transaksi internasional lainnya.
Sebagai bagian dari komitmen untuk memberdayakan nasabah, Danamon menghadirkan Danamon Financial Friday (DFF), sebuah mini seri yang memberikan wawasan finansial dan investasi terkini. Episode baru DFF diunggah setiap bulan di kanal YouTube resmi Danamon, guna memberikan panduan praktis untuk memilih produk keuangan yang sesuai dengan kebutuhan individu nasabah.