Pemerintah Fokus Kembangkan Ekspor Buah, Sayur dan Kembang di Triwulan III/2020
Pemerintah akan fokus mengembangkan ekspor buah, sayur dan kembang pada triwulan III tahun ini. Karena itu, pemerintah melalui Kementerian Pertanian menyiapkan lahan konsentrasi untuk mengembangkan buah tertentu untuk memenuhi permintaan baik dalam negeri maupun luar negeri.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pengembangan buah-buahan itu juga diharapkan bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional. Dan ruang ini diharapkan bisa menjadi salah satu cara menghadapi dampak wabah Covid-19 terhadap ekonomi.
“Ini menjadi sangat terbuka baik untuk kepentingan menghadapi Covid-19, peningkatan imunitas dan sebagainya. Seperti yang kita lihat saat ini terlihat sayur bertumbuh cukup bagus, kemudian buah-buahan yang berkaitan dengan vitamin C dan sayur yang terkait dengan serat sangat diminati,” kata Syahrul dalam acara Gelar Buah Nusantara ke-5 di Jakarta, Senin (10/8).
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan pemerintah akan berupaya terus mendorong sektor pertanian, khususnya hortikultura, sebagai pengungkit pertumbuhan ekonomi pada Triwulan III/2020.
“Kita juga akan mendorong kehadiran negara dalam bentuk disbursement (pengeluaran) yang dimaksimalkan terutama untuk realisasi anggaran dan beberapa program-program yang dipercepat, diharapkan agar kita bisa keluar dari situasi seperti ini secepatnya,” kata Airlangga di tempat yang sama.
Hortikultura, kata Airlangga, berpotensi ekspor yang cukup besar bagi Indonesia, dan akan terus didorong, terutama dalam pengembangan kawasan industri hortikultura.
“Tentunya potensi-potensi ini bisa meningkat terus dan terbukti dalam situasi Covid-19, ekspor buah-buahan ini naik 73,4% dan ini tentu merupakan pertanda bahwa sektor pertanian dan perkebunan ini mempunyai daya tahan dan ini juga merupakan sektor yang mempunyai domestic market yang besar juga,” kata Airlangga.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi Triwulan II/2020 yang terkontraksi -5,32% secara tahunan (yoy). Pada saat yang sama, salah satu sektor yang masih mampu mencatat pertumbuhan yakni sektor pertanian sebesar 2,19% yoy.