Pertamina Rencanakan IPO untuk Salah Satu Subholding di Bawahnya

0
649
Reporter: Yehezkiel Sitinjak

PT Pertamina (Persero) berencana melakukan penawaran saham perdana (IPO) terhadap salah satu perusahaan subholding yang berada di bawahnya. Salah satu subholding yang akan fokus melakukan IPO pertama antara lain subholding di sektor hulu atau upstream.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, melalui pelepasan saham tersebut, diharapkan kegiatan investasi eksplorasi di sumur-sumur migas Pertamina akan lebih optimal. Dana yang diperoleh nanti akan digunakan untuk memperkuat investasi di sektor hulu yang berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), sekitar 60% dari anggaran investasi perseroan ditetapkan untuk sektor hulu.

Sebelumnya, Pertamina mengubah struktur organisasi (restrukturisasi) dengan mengurangi jumlah jajaran direksi di perusahaan dari 11 anggota direksi menjadi 6 anggota. Juga membentuk 5 perusahaan subholding baru yakni subholding upstream, refinery dan petrochemical, commercial dan trading, power dan new renewable energy, serta shipping company.

Pembentukan subholding ini lantaran banyak sekali wilayah kerja (WK) yang dikelola perseroan. Lewat subholding hulu diharapkan WK tersebut dapat disinergikan agar lebih optimal dalam rangka meningkatkan produktivitas.

Baca Juga :   Transaksi BSI di Kanal Digital Mencapai Rp40,85 Triliun

“Contoh, saat ketika kita ditetapkan pemenang Blok Rokan, pemerintah menetapkan bahwa Pertamina harus bermitra, artinya sebagian dari participating interest kita harus lepas ke pihak lain, dan kita akan lakukan itu,” kata Nicke saat menghadiri sesi diskusi secara daring, Senin (15/6).

Menteri BUMN Erick Thohir sebelumnya menyebut, salah satu alasan mengapa Pertamina perlu merestrukturisasi organisasi dan membentuk subholding untuk mensinergikan kebijakan di sektor hulu yang selama ini dinilai tidak berjalan secara harmonis, sehingga menyebabkan turunnya tingkat lifting minyak.

“Hulu kan banyak tapi kebijakan nggak seirama. Salah satu buktinya lifting menurun. Dengan kebijakan disatukan, portofolio disatukan, maka kami harapkan ada sinergi untuk efisiensi ataupun untuk hal hal yang lebih detail misalnya sharing knowledge agar misalnya lifting tumbuh,” kata Erick.

Erick menambahkan, pihaknya telah menetapkan beberapa target kepada pimpinan perseroan, salah satunya yakni melepas saham terhadap 2 subholding dalam kurun waktu 2 tahun ke depan.

“Tentu yang diharapkan sama, dalam dua tahun ke depan satu atau dua subholding ini may go public. Agar bisa transparan dan akuntabilitas,” kata Erick.

Baca Juga :   Siap Kembangkan Bisnis, Pelita Air Service Datangkan Dua Airbus A320

 

 

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics