Perusahaan Sandiaga Uno, Buyback Saham Setelah RUPS Luar Biasa

0
165
Reporter: Petrus Dabu

Perusahan milik pengusaha dan poltikus, Sandiaga Uno, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk akan melakukan pembelian kembali saham (buyback) di bursa setelah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan dilakasanakan pada 23 April 2020.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebenarnya sudah memberikan kelonggaran kepada emiten untuk melakukan buyback tanpa RUPS.

“Biaya yang akan dikeluarkan oleh Perseroran untuk Pelaksanaan Pembelian Kembali Saham adalah sebanyak-banyaknya Rp 110 miliar termasuk biaya perantara pedagang efek dan biaya lainnya,” tulis manajemen Saratoga dalam keterbukaan informasi, Selasa (17/3).

Hingga 2019 lalu, Sandiaga Uno memiliki 21,51% saham di Saratoga. Jumlah tersebut menyusut dari 27,79% setelah ia menjual untuk biaya politik saat Pilres 2019 lalu dimana ia menjadi calon wakil.

Ada pun pertimbangan Perseoran melakukan pembelian kembali saham adalah sehubungan degan pelaksanaan Program Insentif Jangka Panjang kepada karyawan Perseroan. Selain itu, manajemen menilai harga saham Perseoran saat ini belum mencerminkan nilai atau kinerja perusahaan.

Hingga sesi kedua perdagagan saham Selasa (17/3), harga saham SRTG turun sekitar 1,41% ke level Rp 2.790 per lembar. Dari awal tahun, SRTG sudah terkoreksi sebesar 24,39% dari Rp 3.690 per lembar pada awal tahun. Penurunan ini seiring dengan kondisi bursa secara umum yang mengalami tekanan akibat kekhawaitiran wabah Coronavirus.

Baca Juga :   Eastparc Hotel Sudah Realisasikan 75,65% Dana Buyaback Saham

Selain Saratoga, emiten lain yang hari ini mengumumkan melakukam buyback saham adalah PT Nusantara Infrastruktur Tbk. Hanya saja tidak disebutkan jumlah alokasi anggaran maupun jumlah saham yang akan dibeli kembali.

Emiten lain yang juga akan melakukan buyback adalah PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk. Perusahaan ini juga tidak menyampaikan jumlah alokasi anggaran. Tetapi jumlah saham yang akan dibeli kembali sebanyak 200 juta lembar.

Hingga saat ini, total ada 26 emiten yang sudah menyampaikan rencana buyback ke otoritas. Berikut adalah nama-nama perushaan tersebut:

  1. PT Tunas Baru Lampung Tbk, anggaran sebesar Rp 300 miliar
  2. PT Yulie Sekuritas Indonesia Tbk, anggaran sebesar Rp 70 miliar
  3. PT Fast Food Indonesia Tbk, anggaran Rp 10 miliar
  4. PT Alfa Energi Investama Tbk,anggaran sebesar Rp 5 miliar
  5. PT Itama Ranoraya Tbk, anggaran sebesar Rp 60 miliar
  6. PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk, anggaran sebesar Rp 14 miliar
  7. PT Jaya Real Property Tbk, anggaran sebesar Rp 100 miliar
  8. PT PP (Persero) Tbk, anggaran Rp 250 miliar
  9. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, anggaran sebesar Rp 300 miliar
  10. PT Waskita Karya (Persero) Tbk, anggaran sebesar Rp 300 miliar
  11. PT Adhi Karya (Persero) Tbk, anggaran sebesar Rp 100 miliar
  12. PT Jasa Marga Tbk (Persero), anggaran sebesar Rp 500 miliar
  13. PT Eastprac Hotel Tbk, anggaran Rp 2 miliar
  14. PT Ace Hardwere Indonesia Tbk, anggaran sebesar Rp 34,3 miliar
  15. PT AKR Corporindo Tbk, anggaran sebesar Rp 500 miliar
  16. PT Barito Pacific Tbk, anggaran sebesar Rp 1 triliun
  17. PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk, anggaran sebesar Rp 1,8 triliun
  18. PT Medco Energi Internasional Tbk, anggara sebesar US$ 3 juta
  19. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk, anggaran sebesar Rp 3 triliun
  20. PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk, anggaran sebesar Rp 250 Miliar
  21. PT Bukti Asam Tbk, anggaran sebesar Rp 300 miliar
  22. PT Timah Tbk, anggaran sebesar Rp 100 miliar
  23. PT Aneka Tambang Tbk, anggaran sebesar Rp 100 miliar
  24. PT Saratoga Investama Sedaya Tbk , anggaran sebesar Rp 110 miliar
  25. PT Nusantara Infrastruktur Tbk, anggaran tidak disebutkan
  26. PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk, anggaran tidak disebutkan, jumlah lembar 200 juta.

Leave a reply

Iconomics