PT Bukit Asam Tbk Catat Pendapatan Rp38,5 Triliun di Tahun 2023, Bagaimana Target Tahun 2024?

0
66

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mencatatkan pendapatan sebesar Rp38,5 triliun sepanjang tahun 2023. PTBA juga memperoleh laba bruto sebesar Rp9,2 triliun.

Adapun laba bersih yang berhasil dihimpun pada tahun 2023, PTBA menyampaikan laba bersih yang berhasil dikantongi sebesat Rp6,1 triliun.

Perusahaan juga menyampaikan total produksi batu bara pada Januari-Desember 2023 mencapai 41,9 juta ton. Jumlah tersebut tumbuh 13% dibanding tahun 2022 yang sebesar 37,1 juta ton. Capaian produksi ini berhasil melampaui target sebesar 41 juta ton yang ditetapkan pada awal tahun 2023.

Kenaikan produksi ini diikuti dengan peningkatan volume penjualan batu bara menjadi 37,0 juta ton atau naik 17% dibanding tahun sebelumnya. Perseroan mencatat penjualan ekspor sebesar 15,6 juta ton atau naik 25% dibanding tahun 2022. Sementara penjualan domestik tercatat sebesar 21,4 juta ton atau tumbuh 12% secara tahunan (year on year).

PTBA menyampaikan tantangan bagi Perseroan di tahun ini antara lain koreksi harga batu bara dan fluktuasi pasar. Rata-rata harga batu bara ICI-3 terkoreksi sekitar 34% dari US$127,8 per ton pada Januari-Desember 2022 menjadi US$84,8 per ton secara tahunan. Sementara, Harga Pokok Penjualan mengalami kenaikan, di antaranya pada komponen biaya royalti, angkutan kereta api, dan jasa penambangan.

Baca Juga :   KAI Latih Para Frontliner untuk Keterampilan Layanan Penyandang Disabilitas

Oleh karena itu, PTBA terus berupaya memaksimalkan potensi pasar di dalam negeri serta peluang ekspor untuk mempertahankan kinerja baik. Perseroan juga konsisten mengedepankan cost leadership di setiap lini perusahaan, sehingga penerapan efisiensi secara berkelanjutan dapat dilakukan secara optimal.

Perseroan melakukan perencanaan dengan mencermati perkembangan pasar terkini dan mengantisipasi berbagai faktor yang dinamis. Pada 2024, PTBA menargetkan produksi batu bara sebesar 41,3 juta ton, penjualan 43,1 juta ton, serta angkutan 33,7 juta ton.

Leave a reply

Iconomics