PT Vale Catat Laba Bersih Sebesar US$57,8 Juta di Tahun 2024

0
50

Ilustrasi aktivitas pertambangan PT Vale/Dok. Vale Indonesia

Iconomics - PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dan entitas anaknya membukukan laba bersih sebesar US$6,7 juta pada 4Q24 (kuartal IV tahun 2024). Adapun laba bersih setahun penuh 2024 sebesar US$57,8 juta secara setahun penuh.

PT Vale menyampaikan laba bersih tersebut setelah memperhitungkan kerugian yang belum terealisasi atas pengakuan nilai wajar aset derivatif (hak partisipasi atas investasi Perseroan di PT KNI dan PT HNI). Penting untuk digarisbawahi bahwa esensi dari penyesuaian harga derivatif ini adalah kerugian yang belum terealisasi yang bersifat non-operasional, sehingga laba bersih Vale yang dinormalisasi adalah US$14,6 juta pada 4Q24 dan US$73,3 juta secara setahun penuh.

Produksi nikel dalam matte dan pengiriman nikel matte Perseroan pada tahun 2024 masing-masing sekitar 1% dan 2% lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi produksi dan pengiriman pada tahun 2023.

“Tahun 2024 telah menjadi perjalanan yang luar biasa, penuh dengan pencapaian, tantangan, dan pelajaran berharga. Saat kita merenungkan tahun ini, kita merayakan pencapaian kita dan mempertimbangkan tantangan yang telah kita atasi dan yang masih ada di depan. Tahun ini adalah tentang pertumbuhan, transformasi, adaptasi, dan menciptakan cerita yang lebih besar dan lebih bermakna lagi,” kata CEO dan Presiden Direktur PT Vale, Febriany Eddy dalam keterangannya.

Baca Juga :   Akan Jadi Pemegang Saham Mayoritas di Vale Indonesia Tbk (INCO), Apa Rencana MIND ID?

Produksi PT Vale pada tahun 2024 mencapai 71.311 metrik ton. Jumlah tersebut melampaui target tahunan sebesar 70.805 ton dan melampaui produksi tahun lalu sebesar 70.728 ton.

Sementara itu, volume penjualan pada tahun 2024 mencapai 72.625 ton. Capaian tersebut meningkat sebesar 2% dibandingkan tahun 2023 dan sebesar 8% secara kuartalan (4Q24 vs 3Q24).

Meningkatnya volume penjualan nikel matte pada 4Q24 berkontribusi pada EBITDA Perseroan yang tercatat sebesar US$54,1 juta pada triwulan keempat, menandai peningkatan sebesar 15% dibandingkan triwulan sebelumnya. Secara tahunan, EBITDA tetap positif dan kuat berada di level US$225,9 juta.

PT Vale juga menyampaikan meski menghadapi tantangan yang melibatkan biaya satu kali proses pemisahan dari Vale Base Metal pasca divestasi, Perseroan berhasil mempertahankan biaya tunai penjualan per unit agar tetap kompetitif pada US$9.374 per ton pada tahun 2024. Biaya tersebut merupakan biaya tunai terendah selama tiga tahun terakhir, dibandingkan dengan US$10.034 per ton pada tahun 2023 dan US$11.201 per ton pada tahun 2022. Pencapaian ini merupakan hasil dari volume produksi yang lebih tinggi dan upaya berkelanjutan dalam inisiatif penghematan biaya.

Leave a reply

Iconomics
Close