Sepekan, Harga Bitcoin Bertahan di Zona Bearish
Sepanjang pekan ini, harga asset digital Bitcoin (BCT) masih mempertahankan kondisi sideways (mendatar) seperti pada pekan sebelumnya. Pergerakan harga tersebut sama dengan yang diperkirakan tim Iconomics Research pada ulasan Jumat (6/12) lalu.
Dihitung sejak Jumat (6/12) hingga Jumat (13/12), harga BTC menurun sekitar 2,23%, dari US$ 7,392.18 menjadi US$ 7,227.12. Selama sepekan harga BTC bergerak pada harga terendah US$ 7.164 dan tertinggi US$ 7.634.
Bila mengacu pada ulasan kami pekan lalu, pergerakan harga tersebut cenderung berada pada garis support satu (R1) dan resistance satu (R1), dimana disebutkan akan bergerak di kisaran support (S1) 7.205 dan resistance (R1) 7.716.
Berdasarkan indikator Moving Average, harga BTC selama sepekan ini mayoritas berada di bawah garis MA-9. Ini menunjukkan bahwa kondisi pasar masih bearish atau lesu. Tak jauh beda, berdasarkan indikator Bollinger Band (BB), pergerakan harga juga berada di bawah garis middle band yang merupakan garis MA-20.
Kondisi harga yang bergerak sideways dengan kencenderungan lesu (bearish) ini terjadi karena minimnya katalis positif di pasar cryptocurrency dalam pekan ini. Lantas bagaimana perkiraan pergerakan harga selama beberapa hari ke depan?
Secara teknikal, berdasarkan pergerakan harga pada Jumat (13/12), kami memperkirakan harga BTC selama beberapa waktu ke depan akan bergerak pada rentang yang sempit. Support terjauh (S3) diperkirakan berada di kisaran US$ 7.161. Sedangkan resistance terjauh (R2) diperkirakan berada di kisaran US$ 7.359.
Sedangkan level support terdekat (S1) diperkirakan berada di area US$ 7.227 dan resistance terdekat (R1) berada di area US$ 7.293.