Tumbuh 24,9% YoY, Bank Mandiri Bukukan Laba Bersih Rp25,2 Triliun pada Semester I-2023

Jajaran Direksi Bank Mandiri saat menyampaikan kinerja keuangan semester I-2023. Bank Mandiri membukukan laba bersih sebesar Rp25,2 triliun atau tumbuh 24,9% secara year on year (YoY) pada paruh pertama tahun 2023/Foto: Dok. Bank Mandiri
Sepanjang semester pertama 2023, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk atau Bank Mandiri berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang tetap tumbuh kuat. Laba bersih emiten dengan kode saham BMRI ini mencapai Rp25,2 triliun atau tumbuh 24,9% secara year on year (YoY).
Kinerja keuangan yang baik ini menopang kenaikan harga saham BMRI sebesar 14,8% secara year to date (YtD), unggul di atas pertumbuhan IHSG dan rata-rata agregat 10 bank dengan aset terbesar di Indonesia.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan kredit dan dana pihak ketiga (DPK) Bank Mandiri dapat tumbuh di atas industri. Secara nasional kredit per Juni 2023 tumbuh sebesar 7,8% YoY dan DPK tumbuh 5,8% YoY.
Di sisi lain, kredit dan DPK Bank Mandiri pada periode yang sama dapat tumbuh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan nasional. Kredit konsoslidasi Bank Mandiri sebesar Rp1.272 triliun tumbuh sebesar 11,8% YoY. Sementara, total DPK tumbuh 8,5% YoY mencapai Rp1.430 triliun.
“Bank Mandiri tetap menjaga komunikasi dalam menyampaikan strategi jangka pendek dan jangka panjang kepada investor dan masyarakat untuk meningkatkan kepercayaan terhadap perseroan. Kami percaya ke depannya perseroan masih bisa tumbuh dan membukukan profitabilitas yang tinggi dengan strategi yang tepat dengan dukungan kerja sama seluruh pegawai Mandiri,” ujar Darmawan dalam konferensi pers, Senin (31/7).
Sigit Prastowo, Dierektur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri memaparkan sampai dengan pertengahan tahun 2023 pendapatan bunga bersih Bank Mandiri tumbuh tumbuh 13,1% YoY didukung oleh pendapatan bunga yang naik 21,3% YoY. Pendapatan non bunga masih berhasil tumbuh 14% YoY mencapai Rp18,4 triliun, sehingga total pendapatan operasional mencapai Rp66,6 triliun atau tumbuh 12,3% YoY.
Pertumbuhan pendapatan tersebut melampaui pertumbuhan biaya operasional yang hanya naik sebesar 2,6% YoY. Biaya cadangan kerugian menurun 0,2% YoY menjadi Rp7,6 triliun. Sehingga, secara konsolidasi Bank Mandiri membukukan laba bersih setelah pajak dan kepentingan non pengendali sebesar Rp25,2 triliun atau tumbuh 24,9% yoy.
Sigit menyampaikan pertumbuhan kredit pada semester pertama 2023 ditopang antara lain oleh beberapa segmen yang tumbuh dobel digit seperti segmen komersial sebesar 19% YoY, segmen SMI tumbuh sebesar 11,7% YoY, segmen mikro tumbuh sebesar 11,3% YoY. Perusahaan anak perseroan juga membukukan kinerja yang baik dengan pertumbuhan dobel digit yakini 16,3% YoY.
Sejalan dengan pertumbuhan kredit, likuiditas Bank Mandiri juga terjaga dengan aman dan sehat dimana dana pihak ketiga tumbuh 8,5% YoY menjadi Rp1.430 triliun yang ditopang oleh giro dan tabungan yang masing-masing tumbuh 21,2% YoY dan 5,8% YoY. Pertumbuhan ini membawa rasio dana murah atau CASA Bank Mandiri menjadi sebsar 78,2% secara bank only dan 73,4% secara konsolidasi.