Ketua Umum Perhumas Luncurkan Buku PR Adapt or Die

0
1365

Tidak hanya sebagai praktisi, Agung Laksamana juga penulis yang kerap menulis seputar isu-isu public relations (PR). Bisa dikatakan, Agung adalah seorang penulis produktif.  Ia baru terbitkan buku “PR Adapt or Die! Navigating a new world of PR”. Buku ini adalah buku keempat yang dibuat Agung.

Selain berkarir sebagai Director Corporate Affairs di APRIL Group, ia juga adalah Ketua Umum Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (PERHUMAS). Dan, Iconomics juga baru menobatkan Agung meraih Top 40 PR Person 2020 minggu lalu (18/12/2020).

Buku ini mengupas fenomena perubahan lanskap PR dari perspektif seorang praktisi PR senior. Baik dari aspek artificial intelligence (AI), robot, era baru jurnalisme, hoaxes, fakenews, influencers serta era adaptasi kebiasaan baru.

Terbitnya buku ini waktunya tepat. Kondisi pandemi telah mengubah tatanan bisnis, cara kita bekerja serta bersosialisasi. Buku ini menitikberatkan pentingnya PR untuk beradaptasi sebagai sebuah keharusan.

Judul “Adapt or Die”, terasa bombastis! Sepertinya sengaja diambil penulis karena melihat urgensinya PR untuk beradaptasi jika tidak ingin profesi ini lenyap! Praktisi PR dipaksa segera berubah secepat mungkin menyesuaikan diri dengan ‘dunia baru’ ini. Ia mengutip lirik lagu dari animasi Aladdin yang relevan di tahun 2020 ini karena kita telah berada di era A Whole New World (sebuah dunia yang baru) katanya.

Baca Juga :   Pegadaian Sabet 3 Penghargaan dalam Penghargaan PR yang Digelar The Iconomics

Penulis jelaskan sudah banyak profesi yang ‘tergerus oleh kemajuan teknologi’, salah satunya bisa jadi adalah PR. Kemunculan sosok-sosok ‘berpengaruh’ di media sosial membuka peluang sekaligus tantangan bagi praktisi PR. Kehadiran influencer, key opinion leader, SJW (Social Justice Warrior), buzzer, selebgram, selebtweet, dan lainnya telah mampu ‘menghimpun massa’ dan menyampaikan pesan tertentu untuk menjadi sebuah gerakan yang cukup masif di media sosial, bahkan di dunia nyata. Di sinilah titik argumen buku ini, di mana PR harus adaptif, jika tidak ingin obsolete bahkan lenyap.

Gaya tulisan Agung adalah bercerita. Buku ini ringkas terdiri dari 5 Bab dengan 135 halaman yang berisi kisah-kisah PR dan insights dari berbagai sumber.

Pada bab akhir, Agung lontarkan pertanyaan fundamental. apa yang tidak akan berubah dalam didunia PR dalam 10 tahun ke depan? Disinilah argumentasi Agung bahwa membangun relationship dan trust adalah kunci dan fundamental dari PR!

Buku ini mendapat apreasiasi diantaranya dari Menteri Sekretaris Negara Prof. Dr. Pratikno dan juga Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang menyatakan buku ini relevan dengan tren dan kompleksitas dunia komunikasi saat ini! Buku PR: ADAPT OR DIE!

Baca Juga :   Webinar 3rd PR Outlook 2023 “Pemilu Jangan Ganggu Stabilitas: Mulutmu, Harimaumu”

Buku ini, menurut Sandiaga Uno, menghadirkan perspektif dan trends yang perlu diperhatikan praktisi PR. Dunia PR harus segera beradaptasi jika tidak ingin hilang ditelan perubahan.

Duta Besar Indonesia untuk Singapura Suryopratomo berkata, “Selama bisa menjaga trust dan relationship dengan stakeholders, PR akan bisa menjalankan fungsinya dengan baik. Agung membeberkan resep aplikatif untuk menjadi PR yang mumpuni!”

Testimoni lainnya dari Jurnalis & Founder Benihbaik.com Andy F. Noya yang menyatakan PR harus terus berinovasi mengikuti perkembangan jaman. Buku karya Agung ini berhasil menunjukan betapa strategis dan pentingnya profesi ini.

CEO Freeport Indonesia Tony Wenas memuji bahwa dalam buku ini Agung berhasil menyajikan tren-tren terkini dalam dunia PR.

Rektor Universitas IPB Prof. Dr. Arif Satria juga berkata, “Storytelling menjadi kekuatan dari buku ini. Pengalaman lebih dari 20 tahun sebagai praktisi PR yang dicampur dengan kisah sehari-hari membuat buku menjadi bacaan wajib praktisi PR!”

Tokoh-tokoh lainnya juga memuji. Chairman of Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) Sihol Aritonang menyatakan bahwa buku ini menghadirkan new shocking realities dunia PR sekaligus mengajak praktisi untuk merangkul kompleksitas agar PR tetap kontinyu memberikan values!

Dan masih banyak lagi testimoni positif terhadap buku ini seperti Founder & Chairman dari Markplus Hermawan Kartajaya, Founder LSPR Prita Kemal Gani dan tokoh-tokoh lainnya.

Baca Juga :   Konvensi Nasional Humas 2020, Praktisi Humas Harus Adaptif, Inovatif dan Kolaboratif

Buku ini akan mempersiapkan Anda dalam menghadapi, A whole new world of PR!

Leave a reply

Iconomics