Lebih Pilih Telemedicine Rumah Sakit Dibanding Startup
Sekali lagi, layanan digital menjadi primadona selama pandemi Covid-19 termasuk layanan telemedicine. Layanan telemedicine menjadi alternatif utama untuk bisa mengakses layanan kesehatan sementara konsumen masih khawatir dan enggan pergi ke rumah sakit. Berdasarkan hasil studi yang dilakukan Inventure sebanyak 80,3% responden masih merasa khawatir pergi ke rumah sakit dan sebanyak 62,9% responden masih meragukan kemampuan dan kesiapan seperti fasilitas hingga peralatan dari rumah sakit dalam menekan potensi penularan virus.
Kondisi ini juga diperkuat dengan tingginya permintaan konsumen terhadap layanan telemedicine dari rumah sakit, dimana hampir semua responden yaitu 95,3% dari 441 responden mengatakan bahwa rumah sakit harus menyediakan layanan telemedicine.
Yang menarik, rupanya konsumen lebih mempercayai layanan telemedecine yang disediakan oleh rumah sakit/klinik dibandingkan layanan dari startup teknologi. Sekitar 71 % responden mengatakan lebih percaya layanan telemedicine yang disediakan oleh rumah sakit/klinik.
“Temuan ini menjadi insights luar biasa bagi rumah sakit/klinik di Indonesia untuk gerak cepat menyediakan layanan telemedecine, sebelum kuenya terlanjur diambil oleh para pemain startup teknologi,” kata Yuswohady, Managing Partner Inventure.
Hasil selengkapnya dari survei akan ditulis dalam bentuk sebuah ebook berjudul “Indonesia Industry Outlook 2021:Industry Megashifts Post Covid-19” yang akan diluncurkan dalam acara Indonesia Industry Outlook 2021 Conference, 4-6 November 2020.