Menkominfo: Kebisingan Ruang Digital Disebabkan Buzzer

0
37

Kementerian Komunikasi dan Informatika melihat ruang digital banyak diisi oleh suara pendengung atau buzzer usai pemungutan suara pemilihan umum. Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, saat ini kebisingan ruang digital lebih banyak disebabkan kegiatan pendengung atau buzzer.

Namun demikian, menurut Menkominfo, situasi ruang digital usai pelaksanaan Pemungutan Suara Pemilihan Umum Serentak 2024 lebih baik dibanding dengan Pemilu Tahun 2019.

“Menurut data, suasana lebih baik dibanding Pemilu 2019. Hoaks yang sudah kita take down hampir 1.923 konten. Dan paling agak vital ini hampir 92% kebisingan ruang digital kita ternyata diisi para buzzer,” kata Menkominfo Budi Arie dalam keterangan resminya.

Ia menyatakan sebaran isu hoaks di ruang digital mengalami penurunan signifikan dibandingkan Pemilu 2019. Menurutnya, dari tanggal 17 Juli 2023 s.d. 18 Maret 2024, Tim AIS Kementerian Kominfo mengidentifikasi 274 isu hoaks. Sementara pada kurun waktu yang hampir sama dalam Pemilu 2019, Tim AIS Kementerian Kominfo mengidentifikasi sebanyak 714 isu hoaks.

Baca Juga :   JK-Anies Bertemu Bahas soal Kebangsaan, Ekonomi, Strategi Pilpres hingga Ketimpangan

“Jumlah sebaran hoaks mencapai 3.235 konten, di mana 1.971 konten hoaks kita take down. Sisanya itu kita stempel hoaks, karena isunya ngga masuk akal,” katanya.

Menurut Menkominfo, konten hoaks masih tersebar di hampir seluruh platform media digital seperti Meta (Facebook dan Instagram), X, Google dan Tiktok.

“Tiktok sendiri sudah lapor ke kami selama Pemilu ini sudah take down 10,8 juta konten. Secara mandiri tanpa kita minta, kebijakan komunitas mereka melakukan crawling dan take down. Google juga hampir 2 juta lebih konten yang sudah di-take down secara mandiri. Termasuk Meta, Instagram dan Facebook,” katanya.

Leave a reply

Iconomics