Munas Luar Biasa Kadin Memilih Anindya Bakrie Jadi Ketua Umum Kadin
Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia 2024 digelar di ST Regis, Jakarta, Sabtu (14/09/2024) menghasilkan Ketua Umum Kadin baru. Hasil Munaslub secara aklamasi menunjuk Anindya Bakrie sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia yang baru.
Ketua Dewan Kehormatan Kadin Indonesia Rosan Perkasa Roeslani mengatakan bahwa, terdapat 19 ketua umum yang hadir dalam agenda tersebut. Rosan turut memastikan bahwa penyelenggaraan Munaslub Kadin Indonesia terlaksana secara kuorum, karena dihadiri oleh ketua dan perwakilan Kadin provinsi dan asosiasi.
“Saya senang sekali tadi ketemu, karena sudah lama tidak bertemu, tadi ketua umum kalau saya hitung saja ada 19 ketua umum hadir di sini. Tadi saya disampaikan alhamdulillah ada 30 daerah yang ketua dan perwakilannya hadir pada hari ini,” kata Rosan dalam acara pembukaan Munaslub Kadin Indonesia 2024.
Rosan menyebutkan pelaksanaan Munaslub merupakan keinginan dari Kadin provinsi, kabupaten/kota, dan asosiasi. Karena itu, Kadin Indonesia hanya bertugas untuk memfasilitasi keinginan dan aspirasi yang disampaikan oleh Kadin provinsi dan asosiasi.
“Justru kalau Kadin Indonesia tidak membawakan aspirasi mayoritas dari Kadin provinsi maupun asosiasi, justru itu melanggar konstitusi yang ada di Kadin. Saya bisa menyampaikan seperti ini bukan hanya saya sebagai ketua badan kehormatan Kadin, saya pun pernah menjadi ketua umum Kadin Indonesia 2015-2020,” ujarnya.
Di sisi lain, Rosan mengungkapkan, terpilihnya Anindya sebagai kandidat ketua umum, lantaran putra dari Aburizal Bakrie itu memiliki kepedulian yang tinggi terhadap pemerintahan selanjutnya.
“Kita lihat yang konkret saja, pada saat kesibukan Olimpiade, kebetulan saya ada di sana, di Paris, Mas Anin mengadakan bisnis forum atas nama Kadin Indonesia. Di tengah kesibukannya dihadiri langsung oleh Presiden terpilih Bapak Prabowo Subianto,” ujar Rosan.
Sebab, kata Rosan, Kadin Indonesia sebagai wadah untuk pengusaha dan asosiasi yang ada, harus memiliki peran penting di dalam pemerintahan selanjutnya. Terlebih, Rosan mengatakan, tantangan ke depan yang dihadapi oleh para pengusaha, membutuhkan kolaborasi yang positif antara Kadin Indonesia dan pemerintah. Rosan menyebutkan, upaya tersebut dilakukan, semata-mata hanya untuk kesejahteraan rakyat Indonesia.
“Karena masukan kita terutama dari sisi ekonomi, investasi, dan yang lainnya, akan memainkan peranan yang sangat-sangat penting dalam kita bertumbuh menjadi negara yang lebih baik, berkelanjutan, dan berkesinambungan,” ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo berpesan kepada Anindya untuk berjuang menyampaikan aspirasi Kadin, dan memberikan masukan yang tepat kepada pemerintahan selanjutnya.
Bambang berpendapat, Anindya memiliki tugas yang cukup berat, karena harus ikut membantu pemerintah dalam menyelesaikan sejumlah persoalan, salah satunya yakni mengenai terus merosotnya tingkat kelas menengah.
“Pasti kita sama-sama tahu persoalan yang dihadapi dunia usaha. Kenapa industri tekstil, industri yang padat karya pada saat ini menghadapi persoalan berat yaitu gulung tikar, terpaksa mengurangi karyawan-karyawannya. Mas Anin jangan sampai 2045, yang kita cita-citakan sebagai Indonesia emas, menjadi Indonesia cemas. Jadi itu yang harus kita jaga bersama,” ucap Bambang.