
Sarinah Optimistis Okupansi akan Mencapai 100% di Kuartal III-2023

Menteri BUMN Erick Thohir meresmikan Sarinah Duty Free/Dok. BUMN
Sarinah masih terus berbenah untuk memperbaiki kinerja perusahaan. Direktur Keuangan, Manajemen Risiko, dan Administrasi Sarinah, Albert Aulia Ilyas mengatakan alasan keuangan Sarinah masih merugi di tahun 2021. Menurutnya, hal itu disebabkan karena di tahun tersebut, Sarinah masih dalam proses transformasi, dan baru soft opening di tahun Maret 2022 dan diresmikan Presiden Jokowi pada Juni 2022.
“Nah, kenapa tidak bisa langsung di tahun 2022 kita positif atau lebih baik karena di tahun 2022 ketika PPKM dicabut dan kita soft opening di bulan Maret itu tidak langsung ramai, teman-teman juga tahu dan kita juga seperti konsumen kita juga, kalau mau ke mal kita agak takut, agak-agak parno,” kata Albert dalam Media Gathering Sarinah pada Senin (17/04/2023).
Kondisi konsumen di pasar ketika soft opening itu okupansi sekitar 16% dan okupansi ini terus beranjak naik sampai di tahun lalu pada bulan Desember capai 85-86%. Pihaknya pun optimistis di tahun 2023 ini Sarinah akan tumbuh.
“Kita expect memang di tahun ini, di kuartal ketiga itu akan 100%. Jadi kita harapkan memang di tahun ini lebih baik tapi dengan performance kuartal I-2023 pun sudah kelihatan lebih baik daripada kuartal I tahun sebelumnya,” jelas Albert.
Untuk meningkatkan kinerja keuangan di tahun ini, Sarinah akan focus go global dengan membuka Sarinah corner di luar negeri. Sarinah lantai 5 atau lantai trading house menyediakan produk-produk yang difokuskan untuk ekspor.
“Kita telah mengkurasi sekian banyak UKM yang kita lihat produknya sudah ter-display di Sarinah, lantai 5 di trading house ini dan semua produk-produk ini adalah yang produk yang kami fokuskan untuk ekspor jadi seiring dengan transformasi Sarinah bisnis atau new busineess exception Sarinah juga menjadi sangat penting bagaimana kita membantu mitra ataupun pelaku bisnis UKM untuk bisa going global,” jelas Direktur Perdagangan Sarinah, Rakesh Kumar Ashok Adwani.
Sarinah fokus dalam strategi bisnis dengan mengembangkan brand lokal untuk dapat berjualan di duty free atau toko bebas bea.
“Jadi itu pun menjadi fokus kita, baik bagaimana brand lokal bisa menarik perhatian para diploma, para turis, lokal, mancanegara,” ungkapnya.