Anak Usaha Barito Renewables akan Tingkatkan Kapasitas 102,6 MW
Star Energy Geothermal, anak perusahaan Barito Renewables akan meningkatkan kapasitas terpasangnya. Inisiatif strategis ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas Star Energy Geothermal melalui proyek retrofitting dan penambahan kapasitas baru, yang tidak hanya akan meningkatkan kapasitas berbagai unit geothermal yang dioperasikan oleh Star Energy, tetapi juga mendukung upaya Indonesia dalam mencapai target net zero emission.
“Ini adalah momen penting bagi Star Energy Geothermal, yang menunjukkan komitmen kami untuk memajukan infrastruktur energi terbarukan Indonesia. Dengan melakukan retrofit dan menambah kapasitas pembangkit yang ada, kami memastikan masa depan yang berkelanjutan dan efisien untuk energi bersih di negara ini. Kemitraan ini tidak hanya meningkatkan kapasitas, tetapi juga mendorong kemajuan teknologi dalam energi panas bumi, menempatkan kami di posisi terdepan di industri ini,” kata CEO Barito Renewables, Hendra Tan dalam keterangan resminya.
Perseroan menyebut inisiatif ini diproyeksikan akan meningkatkan kapasitas terpasang Star Energy Geothermal sebesar 102,6 MW, memperkuat posisinya sebagai salah satu perusahaan energi geothermal terkemuka di dunia. Total investasi diperkirakan mencapai US$346 juta.
Inisiatif penambahan pembangkit baru/ekspansi akan dilakukan antara lain pertama, ekspansi Salak Unit 7 dengan mitra joint operation (JO) PT Timas Suplindo dan PT Rekayasa Industri. Proyek ini akan menambah 40 MW di lapangan panas bumi Salak, dengan memanfaatkan Program Penataan Ulang Injeksi Salak. Kedua, ekspansi Wayang Windu Unit 3 dengan mitra PT Inti Karya Persada Teknik. Ekspansi ini akan menambah 30 MW di lapangan panas bumi Wayang Windu, mengoptimalkan fasilitas permukaan yang ada untuk meningkatkan kapasitas total.
Ada pula inisiatif peningkatan kapasitas di unit yang ada. Antara lain, pertama, retrofit Wayang Windu Unit 1 & 2 dengan mitra Konsorsium Fuji Electric Co. Ltd. (lead firm) dan PT Wasa Mitra Engineering. Retrofit ini bertujuan untuk meningkatkan teknologi dan efisiensi Wayang Windu Unit 1 & 2, dengan peningkatan kapasitas total pembangkit sebesar 18,4 MW. Ini akan meningkatkan kapasitas setiap unit menjadi 124,45 MW dan lebih memastikan keandalan jangka panjang pembangkit listrik.
Kedua, retrofit Salak Unit 4, 5, dan 6 (peningkatan 7,2 MW) dengan mitra PT Fuji Electric Indonesia. Proyek Retrofit Salak akan mengganti rotor turbin dan diafragma dengan desain terkini, meningkatkan efisiensi dan menambah kapasitas gabungan Unit 4, 5, dan 6 sebesar 7,2 MW.
Ketiga, retrofit Darajat Unit 3 (peningkatan 7 MW) dengan mitra PT Mitsubishi Power Indonesia. Melalui peningkatan teknologi, Retrofit Darajat Unit 3 akan meningkatkan efisiensi energi dan menambah kapasitas sebesar 7 MW, meningkatkan kapasitas total dari 122 MW menjadi 129 MW.
Keempat, kolaborasi layanan laboratorium dengan mitra PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. Kemitraan ini akan berfokus pada pengambilan sampel dan analisis fluida geothermal untuk lebih meningkatkan efisiensi operasional dan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik.
Pengembangan proyek-proyek di atas akan meningkatkan kapasitas dari 230,5 MW menjadi 278,9 MW di Wayang Windu, dari 381 MW menjadi 428,2 MW di Salak, dan dari 274,5 MW menjadi 281,5 MW di Darajat. Pengembangan proyek-proyek ini sesuai dengan syarat dan ketentuan Kontrak Operasi Bersama (KOB), yang memungkinkan Star Energy Geothermal untuk meningkatkan kapasitas hingga 400 MW di Wayang Windu, 495 MW di Salak, dan 330 MW di Darajat.