Pemerintah Indonesia Ajak Apple Tingkatkan Investasinya di Indonesia
Pemerintah Indonesia mengajak Apple Inc., perusahaan teknologi multinasional, untuk meningkatkan investasinya di Indonesia, tidak hanya melalui Apple Developer Academy yang saat ini sudah ada tiga di Indonesia, tetapi lebih dari itu membangun pabrik.
Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo kepada CEO Apple, Timothy Donald Cook yang bertandang ke Istana Negara, Rabu (17/4).
Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam itu, Presiden didampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan; Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang dan Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi.
Budi Arie mengatakan pertemuan itu membahas berbagai rencana strategis Apple di Indonesia dan bagaimana Indonesia bisa menjadi bagian dari rantai pasok global untuk produk Apple.
Budi mengatakan, dari 360 komponen yang ada di handphone Apple, saat ini hanya dua yang dipasok dari Indonesia. Sementara Vietnam sudah memasok 72 komponen untuk produk Apple.
“Pak presiden minta kalau bisa diperbanyak,” ujar Budi kepada wartawan setelah pertemuan itu.
Agus Gumiwang mengatakan, Indonesia merupakan pasar yang menggiurkan untuk Apple. Pada tahun 2023 lalu, sekitar 50 juta unit handphone diproduksi di Indonesia. Kemudian, sebanyak 2,8 juta unit handphone diimpor senilai sekitar UUS$ 2 miliar. Dari 2,8 juta impor tersebut, 85% adalah produk Apple.
“Oleh sebab itu tadi kami sampaikan bahwa Indonesia merupakan suatu market yang sangat baik untuk Apple dan Bapak Presiden juga memberikan pesan bahwa berdasarkan data tersebut, maka diharapkan Apple bisa memperluas establishment-nya yang ada di Indonesia,” ujar Agus.
Agus menjelaskan, saat ini Apple sudah memiliki 3 Apple Developer Academy di Indonesia yaitu di Surabaya, Batam dan Tangerang.
“Mereka sudah umumkan kemarin bahwa akan menambah satu lagi fasilitas di Bali. Keempat fasilitas Apple Developer Academy ini memang berdasarkan kesepakatan antara Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kemenperin dengan Apple untuk mereka bisa mendapatkan nilai 35% (TKDN),” jelas Agus.
Dari 3 Apple Developer Academy, tambah Agus, Apple telah berinvestasi senilai Rp1,2 triliun di Indonesia.
“Kalau dikomparasi dengan nilai importasi yang saya sampaikan tadi sekitar US$2 miliar, maka tadi kami, Bapak Presiden juga minta agar supaya establishment-nya diperluas,” ujarnya.
Agus mengatakan ada banyak cara yang bisa dilakukan Apple untuk memperluas kehadirannya di Indonesia.
“Salah satunya yang tadi disampaikan adalah manufaktur. Tadi kami sudah sepakat bahwa proses tersebut akan kita mulai. Proses untuk membangun manufaktur mereka di Indonesia atau mereka [bisa] menggunakan komponen-komponen yang memang sudah bisa diproduksi di Indonesia,” ujarnya.
Menurut Agus, pemerintah akan membantu memfasilitasi Apple untuk melakukan business matching dengan produsen komponen di Indonesia, bila Apple tidak membangun pabrik sendiri.
“Kami sudah punya list komponen-komponen apa saja, komponen handphone yang sudah diproduksi di Indonesia yang mungkin bisa kita kawinkan. Namanya business matching. Kalau business matching itu prosesnya lebih cepat, karena sudah ada, tinggal nanti ada penyesuaian dari spek dan lain-lain,” ujar Agus.
Selain membangun pabrik, Agus mengatakan, cara lain untuk memperluas kehadiran Apple di Indonesia adalah melalui pembentukan innovation center, selain Apple Developer Academy yang sudah ada.
“Tadi bapak Presiden menyampaikan suatu ide agar Apple di luar membentuk Apple Developer Academy juga membikin innovation center, bekerja sama dengan top universities yang ada di Indonesia,” ujarnya.