Proyek Pertama Resmi Beroperasi, MettaDC akan Terus Bangun Data Center Hingga 500 MW

0
2284

Perusahaan penyedia data center, PT MettaDC Teknologi (MettaDC) Indonesia meresmikan proyek data center pertamanya yaitu MettaDC ID01, Rabu (26/10). Proyek dengan nilai investasi US$200 juta ini memiliki kapasitas 30 MW dan berlokasi di Kawasan Industri Jababeka, Jawa Barat.

Peluncuran secara resmi Metta DC ID01 ini dilakukan di The Ritz Carlton Jakarta, Pasific Place dan dihadiri oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

“Kebutuhan data center di Indonesia mengalami peningkatan, dengan banyaknya aplikasi digital menjadikan Indonesia memiliki potensi menjadi pasar baru di dunia teknologi maju. MettaDC hadir untuk memberikan infrastruktur digital yang memadai baik secara nasional maupun global,” ujar Sukoco Halim, Presiden Direktur PT MettaDC Teknologi Indonesia.

Sukoco mengatakan MettaDC ID01 dibangun di atas lahan seluas 1,8 hektar, serta memiliki 4 jalur rute dark fiber optic yang mampu memfasilitasi IT Hall 3 lantai dengan skala kapasitas 3.000 rak dan sistem keamanan “touchless” hingga lebih dari 7 lapisan. MettaDC ID01 ini dirancang high density dengan ketahanan raised floor Data Hall yang mampu menahan beban berat sebesar 2,5 ton. Data Center MettaDC ID01 dilengkapi dengan fasilitas Dedicated Working Space, Smart Meeting Room, Electric Staging Station, Entertainment Room, dan Mobil Operasional. Data Center MettaDC ID01 sudah lulus sertifikasi ISO 27001, 9001, PCI DSS, TVRA & Uptime Tier III design. Saat ini dalam tahap sertifikasi operasional TCCF dan TCOS.

Setelah meresmikan data center pertama ini, Sukoco mengatakan, MetaDC akan terus membangun data center baru di beberapa lokasi di Indonesia. Dalam lima tahun kedepan hingga tahun 2027, MettaDC merencanakan total kapasitas data center yang dioperasikan mencapai 500 Megawatt (MW), dengan perkiraan investasi mencapai US$2,6 miliar.

Baca Juga :   Tencent Cloud dan Digital Edge Jalin Kerja Sama untuk Penguatan Konektivitas Digital

“Kita akan bangun bertahap dan Insya Allah dalam waktu dekat ini, di akhir tahun ini kami akan meluncurkan MettaDC ID02 berlokasi di pusat Jakarta,” ujar Sukoco dalam sesi wawancara dengan media.

Selain di pusat Jakarta, Sukoco mengatakan, rencananya MettaDC juga akan membangun data center di Batam Smart City. Selain itu, MettaDC juga sudah investasi lahan di IKN Nusantara di Kalimantan Timur.

“Kita juga ada kerja sama khusus dengan beberapa BUMN untuk pengembangan di beberapa kota besar dan itu bagian dari plan kita menuju 500 MW,” ujar Sukco.

Seperti apa prospek bisnis data center di Indonesia?

Kebutuhan data center di Indonesia saat ini lebih tinggi dibandingkan kondisi pasokan atau ketersediaan data center. Sebagai gambaran, Menteri Komundikasi dan Informatika, Johnny G. Plate mengatakan penggunaan atau konsumsi data per kapita di Indonesia saat ini masih sangat rendah, yaitu setara dengan 1 Watt per kapita. Tanpa menyebut negara, Johnny mengatakan konsumsi data per kapita di negara tetangga sudah mencapai 100 Watt. Menurutnya, bila konsumsi per kapita data di Indonesia ditingkatkan menjadi 10 Watt saja, maka total power supply yang dibutuhkan mencapai 2,7 Gigawatt hingga 3 Gigawatt.

Baca Juga :   Layanan yang Pulih Pasca Serangan Pusat Data Nasional Sementara 2

Karena itu, Johnny mengapresiasi rencana MettaDC untuk membangun data center hingga mencapai kapasitas 500 MW atau 0,5 Gigawatt dalam lima tahun kedepan. Pemerintah sendiri berencana akan membangun empat data center publik yaitu di Jabodetabek, Batam, IKN dan Labuan Bajo.

“Pemerintah itu mengambil bagian secara aktif di bawah arahan Presiden untuk menyediakan infrastruktur hulu digital, infrastruktur hulu telekomunikasi. Di saat yang bersamaan, juga membangun infrastruktur hilir digital. Apa itu infrastruktur hilir digital? Cloud computing, pusat-pusat data, baik pusat data publik pemerintah, maupun pusat data privat. Yang dilakukan oleh MettaDC adalah pusat data privat,” ujar Johnny.

Sukoco Halim, Presiden Direktur PT MettaDC Teknologi Indonesia (tengah)

Sukoco mengatakan kebutuhan data center di Indonesia saat ini memang sangat tinggi. Sementara ketersediaan data center masih kurang.

“Seperti tadi disampaikan Pak Menteri (Menkominfo), kapasitas penggunaan per kapita untuk di Indonesia itu masih sangat kecil. Per orang cuma 1 Watt,” ujar Sukoco.

Sukoco mengungkapkan, saat ini total kapasitas data center yang tersedia di Indonesia, yaitu gabungan beberapa perusahaan termasuk MettaDC hanya sekitar 160 MW. Sementara kebutuhan di pasar mencapai 2.700 MW. “Jadi, diferensiasi itu menunjukkan sebuah potensi dan peluang. Dan itu juga yang dilihat oleh perusahaan asing. Makanya, mereka mau bangun (data center) di Indonesia,” ujar Sukoco.

Sukoco mengatakan dengan jumlah penduduk hanya sekitar 2 juta, Singapura memiliki kapasitas data center mencapai hampir 700 MW. “Sebenarnya yang menjadi challenging, hampir 70% penggunaan kapasitas di negara Singapura, itu penggunanya adalah untuk Indonesia,” ujar Sukoco.

Baca Juga :   Telkom Punya Pusat Data Baru "HyperScale Data Center"

Karena itu, menurutnya, potensi pasar data center di Indonesia sangat tinggi, baik permintaan dari perusahaan global yang beroperasi di Indonesia maupun dari perusahaan lokal Indonesia. Apalagi secara regulasi, pemerintah juga telah mewajibkan perusahaan di beberapa sektor seperti keuangan, e-commerce dan cloud provider yang beroperasi di Indonesia untuk menempatkan data center di Indonesia. Potensi pasar yang besar inilah, menurut Sukoco, yang membuat investor asing juga membangun data center di Indonesia. MettaDC, tambahnya, siap bersaing dengan perusahan provider data center asing di Indonesia.

Terkait penyewa (tenant) untuk data center pertama, yaitu MettaDC ID01, Sukoco mengungkapkan tidak hanya berasal dari perusahaan lokal, tetapi juga dari perusahaan global yang beroperasi di Indonesia.

“Saat ini memang kami ada potensi baik dari customer domestik maupun internasional. Ada beberapa perusahaan konten internasional yang sudah kami pitching, baik itu berupa social media company, cloud provider company, itu sudah kami pitching. Alhamdulillah, kami bisa memberikan suatu fasilitas yang bisa comply dengan kebutuhan mereka. Dan di saat yang bersamaan tentu tadi saya sampaikan pasar lokal jauh lebih besar, itu bagian yang juga kami targetkan,” ujarnya.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics