Telkomsigma Ingatkan Pelaku Industri untuk Waspadai Risiko Ancaman Siber
Telkomsigma telah melakukan pengembangan terhadap salah satu lini bisnisnya yaitu pada solusi cyber security. Bisnis ini tentunya besar peluangnya di Indonesia yang tak jarang menjadi sasaran para penjahat siber. Menurut riset dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengungkapkan anomali trafik atau insiden serangan siber yang terjadi di Indonesia hampir mencapai 1 miliar di sepanjang tahun 2022, dari total beberapa jenis serangan siber yang diantaranya, 56,84% berupa malware, 14,75% kebocoran data, 10,90% aktivitas trojan dan 17,51% termasuk dalam serangan siber kategori lain-lain.
“Kami saat ini terus melakukan pengembangan pada solusi cyber security, sehingga kami dapat membantu berbagai segmen industri dalam menjaga data perusahaan agar keberlangsungan bisnis operasional tetap berjalan dengan baik,” kata Director of Delivery & Operation Telkomsigma, I Wayan Sukerta dalam keterangan resminya.
Wayan melanjutkan bahwa, maraknya serangan siber yang terjadi belakangan ini mengharuskan para pemain industri untuk semakin peduli terhadap risiko ancaman siber dan bagaimana cara mengantisipasinya, sehingga kita dapat meminimalisir risiko kerusakan secara efektif dan efisien.
Melalui pengembangan portfolio bisnis cyber security ini, diharapakan Telkomsigma akan mendukung perusahaan dalam memberikan digital ekosistem keamanan siber untuk mengidentifikasi, melindungi, mendeteksi, merespon, dan memulihkan serta menjaga keamanan sistem ICT di perusahaan.