
Bio Farma Diharapkan Bisa Perkuat Kemandirian dan Ketahanan Kesehatan Nasional

Anggota Komisi VI DPR I Nyoman Parta/Dokumentasi DPR
PT Bio Farma selaku badan usaha milik negara (BUMN) diharapkan bisa memperkuat kemandirian dan ketahanan kesehatan melalui produk-produk karya anak bangsa. Indonesia dinilai sudah saatnya berswasembada dalam hal pembuatan vaksin karena berpotensi diekspor sehingga menambah pemasukan negara.
Karena itu, kata anggota Komisi VI DPR I Nyoman Parta, holding BUMN farmasi diharapkan bisa bersinergi dan menghasilkan peta jalan yang jelas untuk membantu pemerintah mewujudkan kemandirian penggunaan vaksin.
“Kemarin disebutkan punya cita-cita pada 2027, sudah terbangun ekosistem kesehatan yang dengan nilai Rp 94 triliun, yaitu 25% dari pangsa pasar. Kalau bisa dipercepat, jadikan situasi setelah pandemi sebagai peluang dan tantangan,” kata Parta dalam keterangannya, Senin (17/10).
Dalam kesempatan itu, Parta mengapresiasi Kementerian BUMN yang dinilai berkinerja positif terutama memproduksi vaksin IndoVac yang merupakan karya anak bangsa. Itu menjadi bukti kualitas sumber daya manusia Indonesia tidak kalah dengan asing.
“Kinerja Bio Farma ini cukup baik, sudah berhasil membuat vaksin lokal berkualitas internasional,” ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meninjau peluncuran vaksinasi perdana IndoVac, vaksin Covid-19 produksi dalam negeri yang diselenggarakan di pabrik PT Bio Farma, Bandung, Jawa Barat pada 13 Oktober lalu. Dalam kesempatan itu, Jokowi mengapresiasi kerja keras sumber daya manusia (SDM) muda yang mengerjakan proyek vaksin Covid-19 tersebut.
Menurut Jokowi, baik dari hulu maupun hilir, proses pembuatan vaksin IndoVac dilakukan sekitar 1,5 tahun. “Pak Menteri BUMN (Erick Thohir), Pak Menteri Kesehatan (Budi Gunadi Sadikin), dorong terus Bio Farma sehingga nanti akan betul-betul menghasilkan sebuah revenue yang semakin besar bagi negara dan kita memiliki kemandirian berdikari betul di dalam urusan vaksin,” kata Jokowi.
Jokowi mengatakan, Bio Farma dalam setahun ini dapat memproduksi 3 miliar dosis vaksin yang diekspor ke 153 negara. Bahkan, Bio Farma diklaim masuk dalam 5 besar produsen vaksin di dunia. Dari sisi vaksin polio, kata Jokowi, Bio Farma telah menguasai 70% dari pangsa pasar dunia.
“Memproduksi bermacam-macam vaksin, baik itu vaksin polio, difteri, meningitis, flu, campak, maupun yang terakhir yang kita resmikan pada hari ini adalah vaksin Covid-19 dan kita beri nama IndoVac,” ujar Jokowi.
Leave a reply
