BKSAP DPR Adakan Pertemuan Bilateral dengan Parlemen Jepang Bahas soal Ketenagakerjaan

Pertemuan bilateral delegasi DPR dengan delegasi Jepang/BKSAP DPR
Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR bertemu dengan perwakilan parlemen Jepang membahas berbagai isu ketenagakerjaan. Apalagi hubungan kedua negara baik, termasuk dalam hal Grup Kerja Sama Bilateral Indonesia-Jepang yang dinilai cukup kuat.
Ketua BKSAP Fadli Zon mengatakan, kerja sama yang sudah terjalin antara Indonesia dan jepang meliputi sektor pertanian dan otomotif. “Di Jepang itu dipimpin Mr. Nikai yang merupakan seorang politisi senior. Mereka sangat concern, sangat peduli dan sangat cinta dengan Jepang,” kata Fadli dalam keteragannya beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Wakil Ketua BKSAP DPR Putu Supadma Rudana mengatakan, dalam pertemuan tersebut, Jepang menyampaikan persoalan penurunan angka kelahiran anak di negaranya. Penyebabnya, karena sebagian masyarakat Jepang khawatir memiliki keturunan lantaran biaya hidup yang tinggi.
Karena itu, kata Putu, Jepang membutuhkan tenaga kerja dari Indonesia dan kawasan Asia Tenggara untuk mengatasi persoalan tersebut. Itu sebabnya, DPR mendorong pemerintah agar fokus meningkatkan capacity building melalui peningkatan skill tenaga kerja untuk dikirim ke Jepang.
“Kita akan carikan formulasi, kita akan sampaikan ke pemerintah atau pihak terkait bagaimana ke depan agar bisa komitmen atau kerja sama ini justru ditingkatkan dengan mencari solusi dalam peningkatan kapasitas baik dari sisi Jepang maupun dari sisi pemerintah Indonesia dan lembaga terkait di Indonesia,” ujar Putu.
Dari sisi tenaga medis, kata Putu, masih terdapat beberapa hal yang juga menjadi concern BKSAP DPR. Rendahnya waktu pelatihan bagi para perawat yang hendak dikirim ke luar negeri menjadi persoalan yang harus segera dibenahi, sehingga para pekerja memiliki daya saing yang kompeten.
Berdasarkan itu, kata Putu, Komisi IX akan membahas permasalahan tersebut bersama dengan para stakeholder terkait. “ke depan dengan kita memiliki sumber daya manusia yang begitu banyak, tentu Jepang menjadi satu tempat untuk pekerja migran Indonesia kita bekerja karena suasana kerja yang kondusif dan aman,” tutur Putu.