Jokowi Ajak NU Sikapi Perkembangan Teknologi untuk Kebaikan Umat

0
602
Reporter: Rommy Yudhistira

Presiden Joko Widodo mengajak kaum nahdliyin untuk tetap berhati-hati dalam menyikapi perkembangan teknologi saat ini. Semuanya harus diperhatikan secara saksama agar mampu membawa dampak yang positif bagi kebaikan umat.

Ajakan itu disampaikan Jokowi ketika membuka Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) di Pondok Pesantren Darussa’adah, Lampung, Rabu (22/12). Dalam kesempatan itu, Jokowi bercerita pengalamannya ketika bertemu dengan pendiri Facebook Mark Zuckerberg sekitar 5 tahun yang lalu.

Pada waktu itu, kata Jokowi, Mark mengajaknya bermain tenis meja dengan menggunakan teknologi virtual. “Pakai kacamata oculus kemudian main bersama, sama seperti main pingpong, persis 100%, keringatan juga, dan dia (Mark) membisikkan kepada saya, ‘Presiden Jokowi ini baru awal, nantinya semuanya akan virtual, semuanya akan muncul yang namanya Metaverse’,” kata Jokowi.

“Hati-hati memang peradaban itu harus kita pengaruhi agar maslahat bagi umat manusia di seluruh dunia khususnya di negara kita Indonesia. Nanti semuanya dakwah virtual, pengajian virtual, tetapi betul-betul seperti kita ketemu seperti ini, bukan seperti sekarang yang masih konferensi video.”

Baca Juga :   Menko Airlangga Soroti Potensi Kerja Sama Indonesia-Vietnam di Luar Perdagangan dan Investasi

Menurut Jokowi, Metaverse cepat atau lambat akan datang dan mengubah segala sesuatu yang ada saat ini. Untuk itu, seluruh lapisan masyarakat bersama-sama dalam menghadapi perkembangan teknologi yang ada.

“Metaverse akan mengubah, saya tidak tahu apakah karena pandemi ini akan menjadi dipercepat, 5 tahun, atau 20 tahun, tapi pasti datang. Oleh sebab itu semuanya kita harus sudah siap, dan tetap bersama-sama NU untuk peradaban dunia,” ujar Jokowi.

Di sisi lain, sebagai tuan rumah pelaksanaan acara internasional G20, kata Jokowi, Indonesia akan membawa beberapa misi untuk mempengaruhi kebijakan dunia. Hal itu sebagai bentuk kontribusi Indonesia bagi negara-negara lain yang ada di dunia.

“Indonesia sekarang juga memimpin G20, juga ingin mempengaruhi kebijakan dunia yang akan berpihak kepada negara-negara miskin, kepada negara-negara berkembang, kepada negara-negara kecil, kepada negara-negara kepulauan, dalam segala hal, terutamanya dalam hal digitalisasi, perubahan iklim, dan ekonomi hijau,” katanya.

 

Leave a reply

Iconomics