
Kemensos Diminta Persiapkan dan Rencanakan Bansos yang Lebih Tepat di 2022

Wakil Ketua Komisi IX DPR Emanuel Melkiades Laka Lena/Iconomics
Kementerian Sosial (Kemensos) diminta mempersiapkan dan merencanakan bantuan sosial (bansos) yang lebih tepat pada 2020. Dengan demikian, ketika bansos itu disalurkan hasilnya bisa dirasakan langsung masyarakat yang benar-benar terdampak pandemi Covid-19.
Wakil Ketua Komisi IX DPR Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan, Kemensos atau pihak-pihak terkait perlu selalu mengevaluasi terutama dari sisi data para penerima bansos. Sebabnya, masalah data penerima bansos masih saja bermasalah.
“Semua pihak sesuai dengan tugasnya itu terus melakukan proses evaluasi terkait dengan pemberian bantuan sosial masyarakat Indonesia saat ini,” kata Melki dalam sebuah diskusi virtual, Kamis (23/12).
Sebagai tuan rumah Presidensi G20, kata Melki, bila dimaksimalkan Indonesia akan mampu memberikan contoh yang baik terkait penyaluran bansos untuk masyarakat. Dengan memperbaiki dan menyempurnakan penyaluran bansos, maka Indonesia bisa menjad contoh bagi negara lain.
Selain persoalan data, kata Melki, kolaborasi dan keterlibatan seluruh pihak juga menjadi kunci keberhasilan penyaluran bansos di Indonesia. Keterlibatan berbagai pihak dari waktu ke waktu, akan terus dikawal oleh DPR, sehingga peran, tugas dan fungsi tiap-tiap pihak dapat terlaksana dengan baik.
“Tentu menjadi salah satu tahun kunci karena kita ini mendekati tahun politik, jadi mudah-mudahan tahun depan ini semakin bagus pelaksanaan di lapangan, sehingga 2023 dan selanjutnya juga sudah menjadi semacam tatanan yang lebih kuat lagi dalam rangka kita melaksanakan fungsi negara bagi masyarakat,” ujar Melki.
Dalam kesempatan itu, Melki juga mendorong Mensos Tri Rismaharini dan Sekjen Kemensos Harry Hikmat untuk mendukung para peserta program kredit usaha rakyat (KUR) dari aspek perbankan. Karena itu, bank-bank milik negara yang tergabung dalam Himbara agar bersama-sama menangani KUR itu.
“Jadi, bisa sinergi di lapangan dan membantu masyarakat dalam pola pembenahan ekonomi yang lebih berkelanjutan ke depan,” kata Melki.
Seperti diketahui, Kemensos telah menganggarkan dana penyaluran bansos periode 2022 senilai Rp 74,08 triliun. Jumlah tersebut setara dengan 94,67% dari total anggaran yang dimiliki Kemensos pada 2022 yakni senilai Rp 78,25 triliun.
Kemensos yang mengelola program bansos pada 2022 meliputi bansos reguler dan bansos khusus. Untuk Program Keluarga Harapan (PKH) serta Bantuan Pangan Non Tunai/Kartu Sembako masuk ke dalam kategori bansos reguler. Sedangkan bantuan berjalan yang dikelola Kemensos lewat program Bantuan Sosial Tunai (BST) termasuk bansos khusus.
Untuk PKH, Kemensos mempersiapkan anggaran senilai Rp 28,7 triliun dengan target 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Pemberian PKH rencananya akan disalurkan per 3 bulan sekali yang dilakukan dalam 4 tahap Januari, April, Juli, dan Oktober 2022 melalui bank Himbara.
Leave a reply
