Komisi IV Soroti Kerugian Perikanan Indonesia, Dirut Id Food Bilang Upayakan Restrukturisasi dari Kementerian BUMN

0
119
Reporter: Rommy Yudhistira

Kinerja PT Perikanan Indonesia yang menjadi bagian dari holding BUMN pangan Id Food mendapat sorotan karena merugi hingga Rp 100 miliar. Seharusnya dengan beberapa kewenangan PT Perikanan Indonesia, perusahaan ini bisa meraup keuntungan dan tidak mengalami kerugian seperti saat ini.

“Padahal Perikanan Indonesia (Perindo) itu mengelola pelabuhan, mengelola dan mengumpulkan uang sewa pelabuhan, tapi masih rugi. Ini yang saya bingung,” kata Ketua Komisi IV DPR Sudin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/3).

Karena itu, kata Sudin, pihaknya meminta Id Food mengambil langkah-langkah strategis untuk memaksimalkan kinerja Perikanan Indonesia. Id Food, misalnya, perlu menggandeng atau bekerja sama dengan pihak lain sebagai salah satu cara memaksimalkan kinerja Perikanan Indonesia.

“Saya minta ini diperhatikan, karena aset Perindo itu banyak. Setahu saya di Sorong ada, di Ambon ada. Coba kalau bisa dikerjasamakan dengan pihak ketiga, supaya mengurangi kerugian yang disampaikan per tahun sampai Rp 100 miliar,” ujar Sudin.

Menanggapi hal itu, Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau Id Food Frans Marganda Tambunan mengatakan, pihaknya mengakui kondisi PT Perikanan Indonesia sedang tidak baik-baik saja. “Lagi sakit. Satu tahun sekarang tidak sampai Rp 100 miliar,” kata Frans.

Baca Juga :   Bank Mandiri Dorong Penerapan ESG Lewat Pembiayaan Hijau

Selain kerugian, kata Frans, Perikanan Indonesia pun memiliki utang yang belum selesai hingga saat ini. “Mewariskan utang kurang lebih Rp 600 miliar dan kebanyakan yang disampaikan tadi, pengelolaan pelabuhan itu adalah sewa jangka panjang. Uangnya sudah ditarik di depan dulu,” ujar Frans.

Meski demikian, kata Frans, pihaknya telah berupaya menyelesaikan persoalan tersebut melalui program restrukturisasi dari Kementerian BUMN. “Izin menjelaskan kita juga sekarang lagi ikut program restrukturisasi untuk anak perusahaan yang sakit, salah satunya Perindo,” ujar Frans.

Leave a reply

Iconomics