Komisi IX Akan Undang Kemenkes Bahas Masalah Hepatitis Akut Misterius
Komisi IX DPR akan mengundang Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan pihak terkait lainnya untuk membahas penyakit hepatitis akut misterius yang terjadi saat ini. Dengan demikian, Komisi IX bisa mendengarkan langsung penjelasan yang otoritatif terkait dengan hepatitis akut itu.
“Karena ini kurang lebih mirip seperti kejadian saat Covid-19 awal. Mudah-mudahan kita lebih awal antisipatif dengan kejadian ini,” kata Wakil Ketua Komisi IX DPR Emanuel Melkiades Laka Lena di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (19/5).
Melki mengatakan, hingga saat ini belum ada satu pihak termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) atau Kemenkes yang bisa menjelaskan soal hepatitis akut itu. Karena itu, pemerintah disarankan mengambil langkah pencegahan untuk menekan penyebaran hepatitis akut di kalangan anak Indonesia.
“Keterangan dari WHO dan Kemenkes menyebutkan bahwa ini usia 1 bulan hingga 16 tahun. Bagaimana kita memastikan agar saluran pernapasan anak dan saluran cerna anak aman dari infeksi penyakit ini,” ujar Melki.
Selain pencegahan, kata Melki, perilaku hidup bersih dan sehat selama masa pandemi Covid-19 juga salah satu cara menekan laju penyebaran hepatitis akut di Indonesia. Apalagi tren pandemi Covid-19 yang melandai membuat masyarakat mulai abai dan lengah terhadap protokol kesehatan.
“Sekarang kita perkuat lagi. Jadi mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, dan berbagai macam aktivitas perilaku hidup bersih dan sehat ini mutlak harus diaktifkan kembali,” ujar Melki.
Peran penting seluruh pihak dalam memberikan edukasi, kata Melki, juga menjadi faktor utama menangani wabah hepatitis akut agar tidak menyebar luas. Juga agar tidak berdampak terhadap hal-hal krusial sebagaimana Covid-19 menyerang Indonesia dalam kurun waktu 2 tahun terakhir.
“Yang paling penting edukasi yang kuat ini membuat baik pribadi, maupun keluarga, dan lingkungan paling dekat, itu harus betul-betul menjadi basis pertahanan dari penyakit ini. Semoga nanti dipertemukan tersebut sudah lebih jelas tentang bagaimana kita memahami penyakit ini hepatitis akut, terutama kita semua mendorong pada aspek pencegahan,” katanya.