
Komisi VI Minta BUMN Transportasi Antisipasi Arus Mudik Lebaran 2023

Mohamad Hekal, Wakil Ketua Komisi VI, memimpin rapat kerja dengan Menteri BUMN Erick Thohir terkait persetujuan PMN kepada 10 BUMN untuk tahun 2023 dan inisiatif aksi korporasdi 7 BUMN pada tahun 2022.
Iconomics - Komisi VI DPR meminta transportasi di bawah badan usaha milik negara (BUMN) bisa tersedia dan armadanya siap untuk mengantisipasi arus mudik Lebaran 2023. Ketersediaan dan kesiapan itu harus memadai secara jumlah dan kualitas.
“Termasuk pengaturan alur penumpang serta penerapan protokol kesehatan dalam rangka menjamin pelaksanaan arus mudik yang aman, nyaman, dan lancar,” kata Wakil Ketua Komisi VI Mohamad Hekal di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/4).
Hekal mengatakan, BUMN transportasi perlu berkoordinasi dengan instansi kementerian/lembaga untuk memastikan kelancaran arus mudik Idulfitri 2023, termasuk dari sisi kebijakan tarif angkutan mudik yang terjangkau bagi masyarakat. Kemudian, perlunya meningkatkan interkonektivitas angkutan darat, laut, dan udara, sehingga memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam melakukan perjalanan mudik lebaran.
“Komisi VI mendukung PT Garuda Indonesia, PT KAI, PT ASDP Indonesia Ferry, PT Pelni, Perum Damri, dan PT Citilink dalam memastikan kesiapan BUMN transportasi menghadapi hari raya Idulfitri 2023,” tutur Hekal.
Untuk diketahui, hasil survei Kementerian Perhubungan melalui Badan Kebijakan Transportasi menyebutkan pergerakan masyarakat selama masa Lebaran 2023 diprediksi mencapai 123,8 juta orang. Jumlah tersebut meningkat 14,2% dibandingkan dengan prediksi pada masa Idulfitri tahun sebelumnya yang mencapai 85,5 juta orang.
Adapun pergerakan masyarakat terbanyak dari Pulau Jawa sebesar 62,5% atau 77,3 juta orang. Dari jumlah tersebut, 5 daerah asal pemudik terbanyak yakni Jawa Timur 17,1% (21,2 juta orang, Jawa Tengah 15,1% (18,7 juta orang), Jabodetabek 14,8% (18,3%), Jawa Barat 12,1% (14, 9 juta orang), dan Sumatera Utara 3,6% (4, 4 juta orang).
Sementara, 5 daerah tujuan perjalanan masyarakat tertinggi, pertama, Jawa Tengah 26,45% (32, 75 juta orang), Jawa Timur 19,87% (24, 6 juta orang), Jawa Barat 16,73% (20, 72 juta orang), Jabodetabek 6,52% (8, 07 juta orang), dan Yogyakarta 4,78% (5, 9 juta orang).
Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada H-1 yang jatuh pada Jumat 21 April 2023 diprediksi terjadi pergerakan sebesar 14,3% (17, 7 juta orang). Peningkatan perjalanan pada arus mudik diprediksi mulai meningkat sejak H-3 atau pada Rabu 19 April 2023. Untuk puncak arus balik, diperkirakan terjadi pada H+2, Selasa 25 April 2023 dengan pergerakan yang masih cukup tinggi hingga H+3, Rabu 26 April 2023.
Selanjutnya, untuk pemilihan moda transportasi didominasi moda darat yaitu, mobil pribadi 22,07% (27, 32 juta orang), sepeda motor 20,3% (25, 13 juta orang), bus 18,39% (22, 77 juta orang), kereta api antarkota 11,69% (14, 47 juta orang), dan mobil sewa 7,7% (9, 53 juta orang).
Survei dilakukan secara daring, mulai dari perencanaan hingga analisis yang dilakukan bersama kalangan akademisi dan pakar transportasi. Adapun pelaksanaan survei dilakukan dengan memperhatikan berbagai faktor yang meliputi sosiologis, ekonomi, budaya, dan dinamika yang terjadi di masyarakat, serta perubahan kebijakan dan regulasi terkait dengan penanganan kondisi Covid-19 yang semakin membaik.