Komisi VII DPR Rekomendasikan BPK Audit Menyeluruh Smelting Gresik

0
407
Reporter: Rommy Yudhistira

Komisi VII DPR merekomendasikan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengaudit secara menyeluruh PT Smelting Gresik. Sebagaimana diketahui, PT Freeport Indonesia berencana meningkatkan kepemilikan saham di PT Smelting Gresik hingga 66% melalui biaya ekspansi yang nantinya akan dikonversi menjadi saham.

Selain itu, kata Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno, pihaknya mendorong Freeport dan Smelting menggunakan energi bersih dalam pengoperasian dan rencana pengembangan smelter. Sementara itu, rekan Eddy di Komisi VII, Yulian Gunhar mengkritik Freeport yang dinilai tidak bisa memenuhi tenggat waktu pembangunan smelter yang ditentukan pemerintah.

Menurut Gunhar, seharusnya Freeport tidak menggunakan alasan pandemi Covid-19 soal tidak terpenuhi smelter itu. Soalnya, sebelum ada pandemi, Freeport juga tidak memenuhi kewajiban tersebut.

“Sementara pak presiden direktur Freeport dengan undang-undang yang lama, tidak ada Covid-19, tidak juga bangun smelter. Sementara perusahaan yang lain bangun smelter, rencana kerja dan anggaran biaya kecil, bahkan tidak punya bahan baku,” ujar Gunhar.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas mengatakan, pihaknya meminta perpanjangan waktu 1 tahun dari yang target yang ditetapkan pemerintah dalam menyelesaikan mega proyek smelter tembaga di Gresik, Jawa Timur. Situasi Covid-19 yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir menyebabkan perusahaan mengalami force majeur yang menyebabkan terhambatnya pembangunan smelter.

Sesuai dengan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) yang diterbitkan pemerintah pada Desember 2018, seharusnya proyek tersebut selesai pada Desember 2023. Namun, akibat pandemi Covid-19, penyelesaian proyek smelter harus diundur selama 1 tahun.

Baca Juga :   Pembahasan RUU DKJ Diminta Tidak Alihkan Fokus DPR Kawal Program Prioritas Pemerintah

Adapun untuk progres pembangunan smelter, kata Tony, pihaknya menargetkan penyelesaian fisik di akhir 2023. Dan, dilanjutkan pra-uji coba dan uji coba hingga akhir Mei 2024, sehingga pada Mei 2024, smelter sudah dapat beroperasi.

“Kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk kemudian bisa mempercepat penyelesaian proses ini, walaupun juga tidak mudah karena ada begitu banyak pihak, begitu besar proyeknya. Kami juga sudah mendapatkan komitmen chairman dari Chiyoda di Jepang. Mereka akan mengerahkan seluruh daya tenaganya untuk membantu percepatan proyek smelter ini,” tutur Tony.

 

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics