Studi Pemikiran Geopolitik Bung Karno Dinilai Relevan dengan Situasi Saat Ini

0
500
Reporter: Rommy Yudhistira

Presiden Joko Widodo menilai studi pemikiran geopolitik Bung Karno yang dijadikan sebagai disertasi doktoral oleh Sekjen PDI Perjuangan Hasto Krstiyanto sangat relevan secara akademik dan dapat memberikan inspirasi untuk menghadapi situasi dunia yang sangat dinamis saat ini.

“Saya yakin buah pemikiran atas studi ini akan memperkaya pemikiran dan gagasan bagi studi-studi pemikiran geopolitik juga dapat dijadikan pijakan bagi para pihak terutama para pemimpin bangsa dan pembuat kebijakan untuk memahami situasi geopolitik global secara jernih,” kata Jokowi saat mengucapkan selamat kepada Hasto yang menjalani promosi sidang terbuka ketika mempertahankan disertasi doktoralnya berjudul Diskursus Pemikiran Geopolitik Soekarno dan Relevansinya Terhadap Pertahanan Negara di Universitas Pertahanan, Sentul, Bogor, Senin (6/6).

Dengan adanya studi pemikiran geopolitik Bung Karno, kata Jokowi, dapat mendorong lahirnya kebijakan-kebijakan yang tepat bagi kepentingan nasional, untuk kemajuan dan kejayaan negara. “Saya menyampaikan selamat atas dilaksanakannya sidang terbuka promosi program doktor Ir. Hasto kristiyanto yang dilakukan hari ini di Universitas Pertahanan RI,” kata Jokowi lagi.

Baca Juga :   PDI Perjuangan Sulit Kerja Sama dengan Koalisi Perubahan, Apakah karena Anies?

Sementara itu, Hasto mengatakan, pemikiran geopolitik Bung Karno bercorak kritis sebagai progressive geopolitical coexistence yang didasari oleh body of knowledge dan 7 variabel. Ketujuh variabel tersebut adalah demografi, teritorial, sumber daya alam, militer, politik, koeksistensi damai, sains, dan teknologi.

Selain itu, kata Hasto, pemikiran geopolitik Bung Karno juga memiliki pengaruh yang kuat terhadap kepentingan nasional dan pertahanan negara. Pengaruh dari geopolitik yang disampaikan Bung Karno dinilai mampu membawa pembebasan terhadap Irian Barat, peta jalan koridor kepentingan nasional dan peta jalan pertahanan yang ditunjukkan dari tingginya indeks pertahanan negara.

“Ketujuh variabel pemikiran geopolitik Soekarno menjadi peta jalan kebijakan pertahanan negara dalam mengkaji dan melahirkan kebijakan pertahanan negara. Berdasarkan hasil uji structural equation modeling (SEM) kuatnya pengaruh kepentingan nasional, politik, dan teknolog terhadap pertahanan negara,” ujar Hasto.

Karena itu, Hasto lantas mengusulkan agar jajaran kementerian saat ini bisa yang ada saat ini dapat mengimplementasikan pemikiran geopolitik yang dirancang Bung Karno. Usul tersebut disampaikan kepada Kementerian Pertahanan agar dapat membangun kekuatan negara dengan rumusan-rumusan pemikiran geopolitik Bung Karno.

Baca Juga :   Iwapi Disebut Bisa Jadi Tempat Perempuan untuk Belajar Berwirausaha

Untuk Kementerian Sekretaris Negara dan Sekretaris Kabinet, Hasto meminta keduanya untuk mengkaji secara strategis dalam struktur lembaga kepresidenan agar mengintegrasikan kebijakan luar negeri dan pertahanan. Itu sebabnya, pemerintah bersama DPR agar duduk bersama menyusun Rancangan Undang-Undang Tata Ruang Geopolitik Nusantara yang secara khusus berisis tentang koridor strategis pertahanan dan ketahanan nasional.

“Memasukkan pemikiran geopolitik Bung Karno dalam kurikulum ilmu pertahanan. Menetapkan kebijakan politik anggaran pertahanan negara dalam cara pandang geopolitik yang bersifat rahasia untuk mencapai tujuan kepentingan nasional,” tutur Hasto.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics