Akulaku Bidik UMKM dan Pembiayaan Kendaraan Bermotor di 2020

0
116
Reporter: Yehezkiel Sitinjak

Akulaku Finance menargetkan penyaluran kredit untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) berbasis e-commerce pada 2020. Penyaluran kredit itu berupa pinjaman kredit produktif terhadap UMKM yang sebelumnya lebih fokus kredit yang konsumtif.

“Fokus kami akan ke UMKM yang berbasis di merchant online. Di e-commerce Akulaku sendiri, kita mempunyai jaringan kurang lebih 120 ribu UMKM,” kata Direktur Utama Akulaku Finance Efrinal Sinaga di Jakarta kemarin.

Efrinal mengatakan, pihaknya berharap kredit kepada UMKM berbasis online ini bisa berjalan pada awal kuartal pertama 2020. Pada tahap awal layanan kredit ini baru mencakup daerah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

Kemungkinan lainnya, kata Efrinal, terbuka peluang berkolaborasi dengan UMKM yang berlapak di platform online marketplace lainnya seperti Bukalapak, Shopee dan Blibli.com yang disebut sebagai bentuk kemitraan strategis. Fokus utamanya tetap UMKM yang sudah menjadi jaringan Akulaku.

Soal nilai kredit yang ditawarkan berkisar Rp 50 juta hingga Rp 100 juta. Dan besaran pembiayaan akan disesuaikan dengan kebutuhan setiap pedagang e-commerce guna menghindari penyalahgunaan.

Baca Juga :   Kolaborasi TaniHub dan Pertani Bentuk Ekosistem Beras

“Kebutuhan itu maksudnya terkait rata-rata penjualannya berapa, karena kita juga harus mengedukasi mereka bahwa yang kita berikan harus sesuai dengan kebutuhan mereka. Kalau diberikan lebih, itu akan berbahaya, bisa dipakai untuk yang lain-lain,” kata Efrinal.

Sementara ini, Akulaku belum menetapkan besaran bunga kredit yang diberikan kepada pedagang di e-commerce. Tapi, diperkirakan akan mengikuti bunga pinjaman untuk kendaraan bermotor sekitar 12% per tahun. Sedangkan, pinjaman untuk kendaraan bermotor sesuai dengan aturan yang ditetapkan OJK yakni mencapai Rp 500 juta.

Akulaku telah menyalurkan lebih dari Rp 4 triliun untuk pembiayaan konsumen dengan sekitar 3 juta nasabah di 2019 yang berada di wilayah Jawa, Sumatera, Bali dan Lombok. Tingkat kesulitan pembayaran (NPF) Akulaku berada di bawah 1%.

Dari fakta ini, Efrinal pun menargetkan dana pembiayaan sebesar Rp 6 triliun untuk tahun depan. Di samping ekspansi pembiayaan di sektor produktif untuk UMKM, Akulaku juga akan memberi pembiayaan untuk kendaraan bermotor.

Data Fintech Report 2019 oleh Daily Social menyebutkan, Akulaku Finance sebagai perusahaan layanan pembiayaan berbasis digital yang paling banyak digunakan di Indonesia.

Leave a reply

Iconomics