Bitcoin Makin Diminati Milenial Selama Pandemi, Emas Masih Diburu Investor Lebih Tua

0
741
Reporter: Petrus Dabu

CEO Indodax Oscar Darmawan/Indodax

Team Analis finansial JPMorgan Chase & Co mengungkapkan perilaku investor ritel selama pandemi sangat bervariasi di seluruh kelompok umur. Mengutip Bloomberg,  investor umumnya tertarik pada aset alternatif. Investor  yang lebih tua membeli emas sementara yang lebih muda membeli bitcoin, kata ahli strategi yang dipimpin oleh Nikolaos Panigirtzoglou.

CEO Indodax Oscar Darmawan sependapat dengan analisa tersebut. Oscar mengatakan emas dan bitcoin adalah aset yang paling aman untuk mengamankan kekayaan dari resesi ekonomi global saat ini.

“Saya sependapat dengan Analis JPMorgan tersebut. Baik kaum ‘generasi old’ dan ‘generasi jaman now’ mengalihkan investasinya ke bitcoin dan emas. Saat masa pandemi ini, keduanya menunjukkan performa yang fantastis dibandingkan produk investasi lainnya yang melemah karena Covid-19,” kata Oscar, Kamis (8/6).

Menurutnya, fenomena itu juga terjadi di Indonesia. Investor bitcoin di Indodax umumnya diminati oleh investor yang masih muda atau dari kalangan milenial. Pembelian bitcoin secara masif terjadi semenjak awal tahun 2020.

Tetapi, Oscar menambahkan investor-investor tua di Indonesia juga tidak ingin ketinggalan dengan anak-anak milenial. Faktanya, investor tua di Indonesia juga sudah mulai membeli bitcoin dan aset kripto untuk investasi di Indodax.

Baca Juga :   Aset Kripto Lokal Tumbuh, CEO Indodax Berikan Catatan Penting

“Di Indonesia, orang tua sudah mulai berminat mengoleksi bitcoin. Meski memang tidak sebanyak kalangan milenial. Banyak kalangan orang tua yang tidak ingin ketinggalan dengan anak muda dalam mengadopsi hal-hal yang baru,” jelasnya.

Harga bitcoin tercatat menembus US$11.300 atau sekitar Rp170 juta pada beberapa hari yang lalu. Atau itu berarti kenaikan lebih dari dua kali sejak awal tahun 2020. Sementara harga emas berada pada level US$70 atau Rp1 jutaan.

Oscar mengatakan, emas dan bitcoin memiliki sisi yang sama dimana komoditas ini tidak mempan diterpa krisis global seperti wabah Covid-19. Karena yang mempengaruhi harga hanyalah supply dan demand atau pasokan dan permintaan.

“Saat pandemi banyak orang yang beralih ke emas dan bitcoin. Ini membuat permintaannya meningkat. Sehingga harga keduanya juga meningkat,” kata Oscar.

Oscar Darmawan menambahkan masih belum terlambat jika ingin membeli bitcoin saat ini, meski harganya sudah tinggi. Beberapa waktu lalu, kata Oscar, analis dari media Bloomberg Amerika Serikat menyatakan harga bitcoin akan mengalami bullish di sepanjang tahun ini.

Baca Juga :   Bermitra dengan Indodax, Platform Streaming Blockchain Theta, Perluas Pasar di Indonesia

Ada beberapa faktor yang mendorong permintaan bitcoin. Salah satunya adalah kebijakan di negara-negara maju yang memperlonggar aturan cryptocurrency sebagai langkah stimulus menghadapi krisis global.

Misalnya, Amerika Serikat yang sudah memperbolehkan bank dalam mengelola cryptocurrency. Eropa juga siap mengeluarkan kebijakan yang ramah terhadap kripto.

“Inilah kenapa harga bitcoin juga akan meningkat setelah masa pandemi. Jadi, belum terlambat bagi yang ingin membeli bitcoin di masa sekarang,” katanya.

Tidak hanya bitcoin, kenaikan harga juga akan terjadi di aset kripto lainnya. Oscar mengatakan beberapa waktu lalu, ada banyak aset kripto selain bitcoin yang menunjukkan performa fantastis, bahkan performanya melebihi performa bitcoin.

Leave a reply

Iconomics